Tekno  

Sektor Film Semakin Strategis, Amar Bank Hadirkan Solusi Keuangan Inovatif

10drama.com, JAKARTA — PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menganggap industri film nasional kini berada dalam posisi penting dalam ekosistem ekonomi kreatif. Pertumbuhan yang signifikan dalam setahun terakhir membuat sektor ini semakin memerlukan dukungan, termasuk dari solusi keuangan digital yang sesuai.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui partisipasi Amar Bank sebagai mitra utama JAFF Market 2025, ajang industri film terbesar di Indonesia. Kehadiran Amar Bank mendekatkan layanan keuangan digital dengan lingkungan kreatif, sesuai dengan upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta OJK dalam memperkuat kontribusi sektor kreatif terhadap perekonomian digital nasional.

Data Cinepoint menunjukkan, selama bulan Januari hingga Juli 2025, tujuh dari sepuluh film paling laris di bioskop Indonesia berasal dari produksi dalam negeri. Sementara itu, Kemenparekraf mencatat bahwa sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi lebih dari Rp 1.500 triliun terhadap PDB nasional pada tahun 2024, dengan target pertumbuhan hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan. Kesuksesan film Jumbo dan Agak Laen yang mampu masuk ke pasar internasional, serta peran platform OTT yang memperpanjang masa komersial film, semakin memperkuat peluang sektor ini.

Produser senior Mira Lesmana menekankan pentingnya perencanaan yang menyeluruh. “Selain menciptakan suasana produksi yang baik, para sutradara harus peka terhadap pasar, menyesuaikan ukuran produksi, serta menyampaikan potensi film secara realistis kepada investor,” katanya. Ia menambahkan, kelangsungan produksi membutuhkan riset pasar, kemitraan sejak awal, dan pengelolaan risiko yang matang.

Di sisi lain, Wakil Presiden Senior MSME Amar Bank Josua Sloane menganggap karakteristik khusus industri film memerlukan pengelolaan anggaran yang teratur dan strategi distribusi yang tepat. “Disiplin keuangan dan pendanaan yang fleksibel merupakan kunci kelangsungan produksi. Di Amar Bank, kami menyediakan solusi berbasis teknologi digital agar para sutradara dapat mengelola keuangan secara efisien sekaligus membangun portofolio keuangan yang sehat,” ujarnya.

Menurut Josua, layanan digital memungkinkan para sutradara untuk mengawasi keuangan secara jelas, mendapatkan pendanaan yang fleksibel, serta meningkatkan keyakinan para investor. Ini dianggap akan membentuk sebuah ekosistem yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Tindakan yang diambil oleh Bank Amar menunjukkan bahwa inovasi keuangan mampu bekerja sama dengan kreativitas untuk menjadikan industri perfilman Indonesia sebagai sektor bisnis yang tangguh, inklusif, dan bersaing secara global.