Jakarta, halopadang.id– Mediasense secara resmi meluncurkan identitas merek baru pada 15 September 2025 dengan menggabungkan MediaSense, R3, dan divisi konsultan pemasaran PwC Inggris menjadi satu entitas yang terpadu. Dilansirlaman resmi Mediasense, langkah rebrandingtujuan ini adalah memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra strategis global yang menawarkan tata kelola dan pengukuran yang terintegrasi sepanjang rantai pasokan pemasaran.
“Brand baru ini mencerminkan visi masa depan, di mana para pemasar dapat mengakses intelijen pemasaran yang terintegrasi, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih informatif dan berdampak,” kata CEO Mediasense, Jamie Posnanski.
Posnanski menambahkan bahwa rebrandingini menunjukkan komitmen Mediasense dalam mendukung klien menghadapi tantangan pemasaran modern yang rumit dan berbasis data. Dengan nama baru Mediasense, perusahaan berharap dapat mendorong para pemasar beralih dari pendekatan yang bersifat reaktif ke proaktif serta lebih memperhatikan konsumen.
1. Menciptakan jaringan komunikasi pemasaran
Perubahan Mediasense tidak hanya terbatas pada nama, tetapi juga pada bagaimana perusahaan menggabungkan kreativitas dan teknologi dalam satu strategi yang terkoordinasi. Integrasi ini mencerminkan realitas baru dalam dunia pemasaran yang semakin menghapus batas antara ide kreatif dan kecerdasan media.
“Kami sedang membangun jaringan penghubung yang telah lama hilang dalam pemasaran,” kata Chief Strategy Officer Mediasense, Ryan Kangisser.
Mediasense kini menyediakan solusi lengkap yang meliputi struktur organisasi, ekosistem mitra, tata kelola, data, serta teknologi. Layanan mereka mencakup perancangan model operasional internal, strategi MarTech/AdTech, hingga penerapan AI untuk analisis dan pengukuran dampak pemasaran. Pendekatan ini memungkinkan klien untuk meraih kemandirian dalam menghasilkan nilai bisnis di tengah perubahan pasar yang semakin cepat.
2. Menyajikan pengelolaan dan pengukuran yang terintegrasi
Rebrandingini memperkuat komitmen Mediasense sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam pengelolaan pemasaran global. Dengan pendekatan yang berfokus pada pelanggan, perusahaan menyediakan solusi yang terukur dan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Menurut Kangisser, keunggulan Mediasense berada pada kemampuannya memahami hubungan ketergantungan dalam rantai nilai pemasaran, mulai dari strategi kreatif hingga analisis media dan keuangan.
Pada tahun 2024, Mediasense tercatat sebagai yang terdepan dengan 50 persen dari seluruh ulasan kreatif dan media Fortune 500, menunjukkan tingkat kepercayaan yang besar dari perusahaan-perusahaan multinasional. Dengan pendekatan yang objektif dan independen, Mediasense berkomitmen untuk memberikan hasil nyata melalui alat canggih dan rekomendasi berbasis data guna meningkatkan efisiensi pemasaran global.
3. Memperkuat kepemimpinan global
Mediasense kini memiliki 270 karyawan yang tersebar di London, New York, Singapura, dan New Delhi, menunjukkan cakupan internasionalnya dalam bidang konsultasi pemasaran. Co-founder R3, Greg Paull dan Shufen Goh, tetap memimpin operasional perusahaan di bawah merek baru ini guna menjaga konsistensi dan kualitas layanan.
Untuk memperkuat inovasi yang didasarkan pada data dan teknologi, Mediasense juga mengangkat Chris Banschbach, mantan pejabat Accenture, sebagai Chief Innovation and Technology Officer. Dengan tindakan strategis ini, Mediasense berharap mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam kecerdasan pemasaran terintegrasi, serta membantu klien menghadapi masa depan pemasaran yang semakin saling terhubung, jujur, dan canggih.
5 Alasan Perubahan Merek Bisa Menjadi Solusi Bisnismu yang Tidak Berkembang Kepala Direksi Bank DKI mengenai Rebranding: Peluncuran akan segera dilakukan Pramono Mendukung Rebranding, Bank DKI Akan Berubah Menjadi Bank Jakarta








