MENTERI Keuangan PurbayaYudhi Sadewa mengumumkan lima bank milik perusahaan negara (BUMN) yang menjadi tempat penampung danarekeningpemerintah sebesar Rp 200 triliun. Anggota dari Asosiasi Bank Milik Negara (Himbara) merupakan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI), serta Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Di Mandiri kita menempatkan Rp 55 triliun, BRI Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, BNI Rp 55 triliun, BSI Rp 10 triliun. Dana ini akan kami kirim, saya telah menyetujui hal tersebut tadi pagi, sebentar lagi akan dikirim,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat, 12 September 2025.
Menteri yang diangkat oleh Presiden Prabowo pada 8 September 2025 mengatakan besaran dana ditentukan sesuai dengan ukuran atau besar bank. Purbaya memastikan dana pemerintah yang dialihkan dari Bank Indonesia (BI) akan masuk ke sistem perbankan hari ini.
“Mungkin banknya setelah itu bingung memikirkan ke mana harus mengalirkan,” katanya dengan bercanda. Namun, dia yakin lambat laun akan tersalur dengan baik, sehingga mendorong roda perekonomian.
Menteri Keuangan yakin uang tersebut akan digunakan oleh bank untuk menyalurkan kredit. Jika dibiarkan mengendap, bank akan mengalami kerugian karena perbankan menanggung beban bunga dari rekening pemerintah. Di sisi lain, pemerintah telah memperingatkan bank agar tidak membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan menyarankan Bank Indonesia untuk tidak menyerap kembali dana tersebut.
Rencana ini pertama kali diumumkan dalam pertemuan dengan Komisi XI DPR pada 10 September 2025. Setelah rapat dengan DPR, Purbaya bertemu dengan Presiden Prabowo. Purbaya menyampaikan bahwa kepala negara menyetujui rencana tersebut.