8 Ribu Kiloliter Bio Solar Tercampur Pertalite di SPBU Pertamina Kembangan, Ini Dampaknya pada Mesin Kendaraan

MOTOR Plus-online.com – Kesalahan teknis menyebabkan ribuan liter Bio Solar tercampur dengan Pertalite.

8.000 kiloliter Bio Solar tercampur dengan Pertalite di SPBU Pertamina Kembangan Jakarta Barat, ini dampaknya terhadap mesin kendaraan.

Karena kesalahan teknis selama proses pembongkaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kendaraan tangki, Pertalite tercampur dengan Bio Solar di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, pada Senin (4/8/2025).

Kepala SPBU, Ramses Sitorus, menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.49 WIB, ketika petugas SPBU sedang melakukan pengosongan isi mobil tangki ke tangki penyimpanan.

“Mobil tangki tersebut berisi Bio Solar, tetapi petugas salah memasang pipa. Selangnya justru dihubungkan ke tangki Pertalite, sehingga tangki Pertalite terkontaminasi,” kata Ramses, dilaporkan dari 10drama.com, Selasa (5/8/2025).

Akibatnya, sebanyak 8.000 kiloliter (kL) Bio Solar bercampur dengan tangki penyimpanan Pertalite dan didistribusikan kepada pelanggan.

Pihak SPBU menyampaikan bahwa penjualan Pertalite sementara dihentikan, dan tangki penyimpanan segera dikosongkan (vakum) guna menghindari kerusakan lebih besar pada kendaraan pengguna.

Ia menekankan, kejadian ini tidak sengaja terjadi, tetapi murni kesalahan prosedur internal.

 

Dan SPBU bertanggung jawab atas kerusakan pada kendaraan yang terjadi, paling lama tujuh hari setelah pengisian bahan bakar yang terkontaminasi.

Sementara itu, Foreman Nissan Bintaro Ibrohim menyampaikan, menjelaskan bahwa dampak dari pencampuran bahan bakar sangat tergantung pada proporsinya.

Mesin bensin yang terisi solar bisa tetap berjalan, namun seringkali mengalami gangguan dan mengeluarkan asap tebal dari knalpot, tergantung pada jumlah solar yang bercampur. Jika solar lebih banyak, mesin bensin tidak akan mampu menyala,” katanya dikutip dari 10drama.com.

Ia menjelaskan, solar masih dapat mengalir karena tercampur dengan bensin, sehingga dalam beberapa situasi jika perbandingan bensin lebih besar mesin masih mampu menyala.

Sementara jika mesin diesel diisi bahan bakar solar, dampak yang terjadi akan berbeda.

“Jika mesin diesel diisi bensin, secara teori tidak akan dapat dinyalakan, tetapi jika bahan bakar tercampur, mesin masih bisa berjalan. Bahkan untuk mesin diesel yang tercampur bensin dapat meningkatkan daya mesin,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa selama campuran bensin tidak terlalu menguasai, masih terdapat kemampuan untuk menahan dampaknya.

Misalnya, beberapa pengemudi bus terkadang mencampur bahan bakar solar dengan Pertamax agar lebih bertenaga.

Namun, setiap jenis bahan bakar sebenarnya telah ditetapkan sesuai dengan sifat dan kebutuhan mesin, sehingga penggunaan campuran tetap berpotensi menyebabkan masalah kinerja atau kerusakan.