Wali Murid SMK N 1 Bangkinang Mengeluh, Terkait Seragam Sekolah

Kampar Lintastiga.com- Salah seorang wali murid SMK N 1 Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang tidak mau disebut namanya kepada Lintastiga.com, Senin siang (2/10) dengan sedihnya mengatakan, saya tidak mampu membeli seragam sekolah yang baru dengan harga 1,7 Juta lebih di SMK N 1 Bangkinang.

Diterangkan nya lebih lanjut, “Pihak sekolah memaksakan dan wajib membeli seragam sekolah di SMK N 1 Bangkinang, walaupun baju seragam sekolah anak kita sudah ada. Anak saya sudah ada baju seragam sekolah yang diberi oleh orang tua murid SMK N 1 Bangkinang yang telah tamat kemaren,” ungkapnya.

Memang saya akui, baju tersebut bukan baru lagi, tetapi masih layak pakai. Begitu juga logo mungkin berbeda, karena beda jurusan dengan anak saya, tetapi logo yang ada di baju tersebut bisa diganti. Terkait nama di baju bisa juga dibuat.

“Orang tua mana yang mau melihat anaknya memakai baju bekas untuk sekolah, hal tersebut karena keadaan dan terpaksa anak saya memakai baju bekas dan anak juga tahu kondisi saya sebagai orang tua,” terang nya dengan sedih.

Diterangkan nya lebih lanjut, baju tersebut ada 6 stel/pasang yang diberi oleh orang tua murid yang sudah tamat, dilain sisi pihak sekolah masih mewajibkan untuk membeli seragam sekolah di SMK N 1 Bangkinang. Kondisi saya tidak mampu membayar uang seragam sekolah sebesar 1,7 juta lebih tersebut.

Sampai sekarang ini uang seragam sekolah belum saya bayar karena tidak ada uang untuk membayarnya. Saya sebenarnya malu dengan kondisi tersebut, tetapi itulah kenyataan nya.

Saya berharap kepada pihak sekolah untuk bisa bermurah hati, agar baju seragam yang ada di anak saya boleh dipakai disekolah dan pihak sekolah tidak memaksa untuk membeli seragam sekolah disekolah.

Kepala SMK N 1 Bangkinang Djunaidi ketika dihubungi melalui telepon genggam mengatakan, kami dari sekolah tidak pernah mewajibkan orang tua murid untuk membeli seragam sekolah disekolah. Hal tersebut juga disampaikan dalam rapat orang tua dengan komite.

Diterangkan lebih lanjut oleh Djunaidi, “Keseragaman itu penting, tetapi bukan dipaksa wajib baru, kalau memang ada baju seragam dari wali murid dan silahkan pakai dan dibolehkan,” katanya.

Ketika ditanya terkait biaya seragam sekolah sebesar 1,7 Juta dan Djunaidi mengatakan, silahkan tanyakan kepada komite sekolah karena dalam rapat Komite dengan orang tua saya tidak hadir dan silahkan dicek.

Kami dari sekolah tidak pernah mewajibkan orang tua membeli seragam di sekolah, kalau ada yang memaksa berarti oknum dan bukan dari sekolah, terangnya singkat. (Yal)