Tekno  

Presdir CIMB Niaga Khawatirkan Ambisi Pengambilalihan Debitur Bank Swasta

halopadang.id, JAKARTA — Direktur Utama Bank CIMB Niaga Lany Darmawan berharap bank-bank milik pemerintah segera menyerap dana sebesar Rp 200 triliun yang disalurkan oleh Kemenkeu. Jika tidak, ia merasa khawatir akan terjadi persaingan dalam memperoleh nasabah antara bank swasta dengan bank pemerintah. Pernyataan ini disampaikan Lany saat berjumpa dengan para jurnalis, Senin (6/10/2025) siang.

Lany menjelaskan bahwa kondisi permintaan kredit hingga saat ini masih lesu. Di banknya sendiri, pertumbuhan kredit pada triwulan ketiga lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Lany menganggap para debitur masih khawatir untuk mengajukan kredit baru. “Permintaannya memang belum ada. Masih sama sekali tidak naik,” ujarnya.

Yang terjadi, menurutnya, bank saat ini lebih memprioritaskan nasabah yang memiliki catatan kredit yang baik dan sektor tertentu. Pembiayaan tambahan diberikan kepada nasabah yang tidak mengalami kendala. Sementara untuk nasabah baru atau sektor baru tetap bersifat selektif.

Lany memperkirakan, bank-bank milik negara masih melakukan perhitungan untuk menyalurkan dana sebesar Rp 200 triliun tersebut ke sektor-sektor yang menjanjikan. Namun yang menjadi kekhawatirannya adalah jika perlambatan kredit ini terus berlangsung hingga bulan kedua, maka bank-bank yang menerima dana Rp 200 triliun dari pemerintah akan “mencuri” nasabah dari bank swasta.

“Yang kami takutkan adalah takeover, kalau takeoverdari sektor swasta maka (pertumbuhan) ekonomi yang (diinginkan) oleh pemerintah tidak akan tercapai,” kata Lany.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun di lima bank umum memicu respons “panas-dingin” dari para pengelola bank yang sedang menyelesaikan target kredit akhir tahun. Penempatan dana pemerintah ini meningkatkan likuiditas di pasar.

“Itu membuat para banker sedikit cemas juga. Awalnya situasi di akhir tahun sudah agak tenang, namun diperparah dengan adanya tambahan dana sebesar Rp 200 triliun di pasar,” ujar Airlangga saat hadir dalam acara Wealth Wisdom 2025 yang diselenggarakan oleh Permata Bank di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Selanjutnya, dana sebesar Rp200 triliun telah dialokasikan ke lima bank, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri masing-masing mendapat Rp55 triliun, sementara Bank Tabungan Negara (BTN) menerima Rp25 triliun, serta Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp10 triliun.