News  

Perkuat Layanan Bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Malalak, Pemkab Agam dirikan Dapur Umum

Kab. Agam, Lintastiga – Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Sosial terus memperkuat layanan penanganan darurat bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor. Salah satu upaya yang tengah berjalan adalah pendirian dapur umum utama yang dikelola langsung oleh Dinsos Agam di Jorong Nyiur, Nagari Malalak Selatan.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Agam, Azmar, mengatakan bahwa dapur umum tersebut sudah mulai beroperasi untuk memastikan kebutuhan makanan warga terdampak dapat terpenuhi dengan cepat.

“Dapur umum yang kami kelola berada di Jorong Nyiur, Malalak Selatan. Setiap hari tim menyiapkan makanan untuk warga yang saat ini masih terdampak dan membutuhkan bantuan,” ujar Azmar.

Namun, ia mengungkapkan bahwa kondisi di lapangan saat ini semakin menantang. Lokasi dapur umum Dinsos Agam kini berada dalam kondisi terisolasi akibat akses jalan yang putus di dua arah.

“Posisi kami sekarang benar-benar terisolasi. Jalan menuju kantor camat Malalak putus, sementara jalan menuju Pasar Tandikat juga longsor. Kami berada di tengah-tengah dan tidak bisa bergerak ke mana-mana,” jelasnya.

Situasi ini membuat pihaknya mulai mengkhawatirkan ketersediaan bahan makanan yang akan dimasak dalam beberapa hari ke depan.

“Stok bahan mulai menipis. Jika akses belum terbuka, suplai bahan akan sangat sulit masuk,” tambah Azmar.

Selain dapur umum milik Dinsos, ia juga menjelaskan bahwa terdapat 25 titik dapur umum nagari yang telah dan akan didirikan secara mandiri di berbagai wilayah terdampak.

“Di luar dapur umum Dinsos, ada sekitar 25 titik dapur umum nagari. Ada yang sudah berjalan, ada pula yang sedang dipersiapkan. Ini bentuk gotong royong dan kesiapsiagaan nagari dalam membantu warganya,” katanya.

Azmar menegaskan bahwa di tengah keterbatasan akses dan risiko longsor susulan, keberadaan dapur umum sangat vital untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

“Prioritas kami adalah memastikan masyarakat tidak kekurangan makanan. Kami tetap berupaya bertahan dan berkoordinasi semaksimal mungkin dengan nagari, relawan, dan seluruh unsur terkait,” tutupnya.

Pewarta : Honest