Garuda Indonesia Kini Terima Pesawat Baru, 49 Pesawat Boeing Lainnya Tiba pada 2031

10drama.com -.CO.ID – JAKARTAPemerintah menegaskan komitmennya dalam melanjutkan perjanjian pembelian 50 pesawat Boeing yang telah ditandatangani oleh PT Garuda Indonesia Tbk dan Boeing sebelum wabah Covid-19.

Namun hingga saat ini, hanya satu unit pesawat yang telah diterima oleh Garuda, sedangkan 49 sisanya belum dikirim dan diperkirakan akan mulai tiba pada tahun 2031 hingga 2032.

Hal ini diungkapkan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani kepada para jurnalis di Jakarta, Selasa (29/7/2025).

“Nah, karena delivery“-nya ini untuk Boeing sekarang yang baru itu paling cepat adalah tahun 2031-2032 untuk pesawat yang baru,” kata Rosan.

Rosan mengatakan bahwa pihak Boeing dan Garuda telah melakukan diskusi lanjutan bersama pemerintah mengenai kelanjutan kontrak tersebut. Salah satu hambatan adalah antrian produksi Boeing yang padat, sehingga waktu pengiriman menjadi sangat lama.

Sementara menunggu kedatangan pesawat baru, pemerintah meminta Garuda dan anak perusahaannya, Citilink, untuk memaksimalkan penggunaan armada yang sudah ada.

Pemerintah telah memberikan pinjaman lebih dari 400 juta dolar AS kepada Garuda, sebagian besar digunakan untuk perawatan dan perbaikan pesawat yang selama ini di-grounded.

“Karena banyak pesawat dari Citilink maupun Garuda yang telah di-grounded, di-grounded tidak mampu terbang. Padahal kita tetap membayar cicilannya. Nah, itu kita sebutkan di-benerin dahulu agar mereka bisa terbang,” tambah Rosan.

Saat ini, rata-rata durasi penerbangan pesawat Garuda hanya sekitar 5 jam setiap hari, sementara target idealnya mencapai 12 jam. Pemerintah menganggap penting untuk meningkatkan efisiensi operasional sebelum memperluas jumlah armada baru.

Selanjutnya, Rosan menekankan perlunya perencanaan jangka panjang dalam pengelolaan Garuda, termasuk dalam hal prediksi kebutuhan pesawat dan strategi layanan.

Boeing ini memang deliverybaru saja tahun 2031, tahun 2032. Jadi masih 6 hingga 7 tahun dari sekarang. Nah, kita perlu bersiap-siap.

Jika kita memesan sekarang, pesanan bisa ditunda hingga tahun 2030, mungkin akan datang beberapa tahun kemudian. Jadi yang kita sampaikan kepada Direksi Garuda, coba buatlahplanning-nya. Kita maksimalkan pesawat yang tersedia, serta juga dari rutenya,” katanya.

Ia juga membuka kesempatan untuk melakukan negosiasi ulang mengenai syarat pembelian pesawat Boeing agar lebih sesuai dengan situasi saat ini.

Kita berkomitmen untuk membeli 50, dan itu sudah ada, sudah ditandatangani. Nah, tapi mungkin kita akan coba negosiasi kembali dariterm and condition-nya yang lebih baik,” ujarnya.

Sebagai informasi, pembelian pesawat Boeing merupakan salah satu perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia.