Melakukan perjalanan sendiri atau solo traveling Perempuan sering dianggap berisiko. Namun, kini perempuan yang bepergian sendirian ke luar negeri menjadi semakin umum. Informasi ini disampaikan oleh laporan beberapa biro perjalanan yang menyebutkan bahwa banyak pelanggan mereka melakukan perjalanan ke luar negeri, dengan mayoritas dari kalangan perempuan.
Sebuah perusahaan tour bernama Jules Verne mengungkapkan bahwa 46% dari total pesanan mereka berasal dari wisatawan yang bepergian sendirian. Angka ini meningkat sebesar 40% dibandingkan tahun 2023. Mereka juga menyebutkan bahwa 70% dari para pemesan tersebut adalah wanita.
Alasan Banyak Wanita Melakukan Perjalanan Sendirian ke Luar Negeri
Ada beberapa alasan mengapa banyak wanita memutuskan melakukan perjalanan sendirian ke luar negeri, yaitu:
Mengalami Dunia dengan Gaya Sendiri
Menurut Direktur Pelaksana Jules Verne, Debbie O’Neill, banyak pengunjung memilihliburan sendiri bukan karena mereka tidak memiliki pasangan atau keluarga. Mereka justru melakukan perjalanan tersebut karena ingin menikmati dunia dengan cara masing-masing.
- Peralatan Perjalanan Tanpa Perangkat Elektronik untuk Liburan “Pemutusan Digital”
- Penelitian: Sebagian besar masyarakat sudah berani pergi ke pusat perbelanjaan hingga melakukan perjalanan wisata
“Banyak pelanggan kami memiliki kehidupan sosial yang dinamis, pasangan, bahkan anak-anak. Namun mereka juga menghargai kebebasan untuk berjelajah sesuai dengan keinginan mereka sendiri,” kata Debbie.
Ia juga menyebutkan bahwa para wisatawan tersebut memilih mengikuti tur bersama kelompok kecil. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan antara kebersamaan, sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk mengikuti rasa penasaran masing-masing.
Membuang Waktu untuk Diri Sendiri Menghabiskan Waktu bagi Diri Sendiri Menyisihkan Waktu untuk Pribadi Mengambil Waktu untuk Diri Sendiri Meluangkan Saat untuk Diri Sendiri Membuat Ruang untuk Diri Sendiri Mengalokasikan Waktu untuk Diri Sendiri Menyempatkan Diri untuk Diri Sendiri Menghabiskan Momen untuk Diri Sendiri Membuat Kesempatan untuk Diri Sendiri
Alasan lainnya diungkapkan oleh Joanna Reeve dari Intrepid Travel. Berdasarkan data mereka, 62 persen dari keseluruhan pemesanan dilakukan oleh wanita yang tertarik melakukan perjalanan sendirian. Rata-rata usia mereka berkisar antara 45 hingga 60 tahun.
Menurut Joanna, pelanggan tersebut mengatakan mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk keluarga dan membangun karier. Oleh karena itu, saat ini adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk menikmati waktu sendiri.
Selain tidak terikat oleh jadwal dan keinginan orang lain, mereka juga biasanya menyukai perjalanan sendirian dengan mengunjungi negara-negara yang memiliki keragaman budaya seperti Maroko, India, dan Peru.
Membuat Perjalanan dengan Kelompok Kecil
Meskipun sebagian besar orang memutuskan untuk melakukan perjalanan sendirian, ternyata mereka tidak benar-benar melakukannya secara mandiri. Hal ini didasarkan pada data yang disampaikan oleh Explore Worldwide dan Intrepid Travel.
Mereka mencatat adanya peningkatan lebih dari 20 persen dalam pesanan perjalanan individu, dan angka ini berasal dari penduduk Inggris dalam dua tahun terakhir. Rata-rata mereka memilih untuk ikut dalam tur kelompok.
Berdasarkan data tersebut, terungkap bahwa bulan September hingga Oktober merupakan periode yang sering dipilih untuk melakukan perjalanan ini.
Julia Lo Bue-Said, CEO Advantage Travel Partnership, mengatakan bahwa semakin banyak orang saat ini merasa aman berlibur sendirian, meskipun tetap berada dalam lingkungan kelompok.
“Kami melihat banyak orang mulai berani membuat keputusan untuk tidak selalu bepergian bersama keluarga. Dan sekarang semakin banyak produk liburan yang memang dibuat khusus untuk pasar ini,” ujar Julia.
Dengan munculnya tren seperti ini, ditambah beberapanegara di Eropa yang tidak lagi menggunakan stempel paspor, apakah kamu juga tertarik melakukan perjalanan sendirian ke luar negeri?