10drama.com, JAKARTA — Arkadas meluncurkan sistem pemantauan perilaku konsumen berbasis POS, yang terhubung langsung dengan lebih dari 5.000 mitra pedagang di wilayah Jawa dan Sumatra. Platform ini muncul sebagai kebutuhan industri akan data konsumen yang lebihreal-time, rinci, dan mewakili pada segmen usaha kecil menengah yang selama ini sulit dijangkau oleh audit ritel konvensional.
Melalui dashboard yang interaktif dan dinamis, klien bisa mendapatkan gambaran menyeluruh tentang tren pasar, perkembangan kategori, kinerja merek, serta pembanding kompetitif di berbagai industri. Termasuk FMCG, minuman, makanan, perawatan pribadi, dan produk OTC, sebagai solusi data dan analisis konsumen berbasispoint of sales (POS).
Dengan kemampuan drill downhingga tingkat kota dan bahkan pedagang, dashboard tersebut memungkinkan merek untuk tidak hanya mengawasi pangsa pasar, tetapi juga memahami perilaku pembelian konsumen pada tingkat mikro, yang selama ini menjadiblind spotdalam penelitian pasar. Berdasarkan data internal Arkadas, 99,18 persen pengguna POS yang termasuk dalam panel merupakan pelaku usaha mikro di kota kelas-2 dan kelas-3.
Maknanya, platform tersebut tidak hanya menyediakan data besar, tetapi juga menampilkan wajah nyata dari ritme ekonomi kelas menengah bawah. Dengan pendekatan berbasis
POS, setiap transaksi dicatat secara langsung dan sah, sehingga merek dapat memperoleh gambaran pelanggan yang lebih akurat, jauh melebihi metode survei konvensional.
Direktur Eksekutif Arkadas-AMP Group, Wahab Afwan, menekankan bahwa peluncuran dashboard tersebut sangat penting bagi ekosistem bisnis di Indonesia yang memiliki lebih dari 5.000 mitra merchant. Menurutnya, sebelumnya data mengenai perilaku konsumen cenderung didominasi oleh audit ritel modern yang hanya mencakup jaringan besar.
“Sebenarnya, denyut perekonomian berada di UMKM, khususnya di tingkat menengah, mikro, dan kecil yang setiap hari berinteraksi langsung dengan masyarakat. Dengan dashboard ini, kami menyajikan pemantauan perilaku konsumen yang lebih dekat dengan kondisi pasar, lebih rinci, serta mampu memberikan konteks lokal yang sangat penting bagi merek,” ujar Wahab di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Menurut Wahab, dashboard Arkadas tidak hanya bertujuan menampilkan angka penjualan, tetapi juga membantu mengidentifikasi pola penggunaan masyarakat, mengenali tren konsumsi, dan mendeteksi
kesempatan perkembangan, serta membantu klien dalam mengambil keputusan yang didasarkan pada data. “Kami yakininsightyang kami hadirkan akan menjadigame changeruntuk strategi pemasaran di Indonesia, khususnya bagi merek yang ingin masuk ke segmen pasar menengah bawah dengan pendekatan distribusi dan komunikasi yang tepat sasaran,” katanya.
Dengan kehadiran Arkadas Consumer Behavior Tracking Dashboard, Wahab menambahkan, perusahaan, merek, maupun agensi kini memiliki akses terhadap data yang lebih demokratis, sesuai dengan kebutuhan, dan mudah dipahami. Data yang sebelumnya hanya dimiliki oleh perusahaan riset besar kini dapat diakses dalam format yang lebihuser-friendly, terjangkau, dan langsung menyentuh kenyataan usaha menengah kecil.