News, Solok  

Mari Ikuti Camping Ground Solok Radjo Ayam Kukuak Balenggek

SOLOK, lintastiga.com – Pengunjung Camping Ground Eko Wisata Solok Radjo, untuk terjaga dari lelapnya setelah dikepung suhu belasan derjat celcius, akan dibangunkan alarm terbaik yang pernah ada di muka bumi. Alarm yang merupakan karunia Allah Subhanahu Wata’ala.

Saking istimewanya ‘alarm’ ini, suara kokoknya juga sangat unik. Nama ayamnya, Ayam Kukuak Balengek. Ayam ini merupakan ayam khas yang berasal dari Kabupaten Solok.

Ya, Ayam Kukuak Balenggek ini mungkin masih sangat asing di telinga sebagian penggemar ayam hias. Hal ini karena popularitas ayam kukual balenggek masih berada di bawah ayam pelung dan ayam ketawa.

Silahkan Baca Juga di.. https://m.valoranews.com/berita/19078/

Minimnya informasi dan publikasi mengenai Ayam Kukuak Balenggek, nyaris membuat ayam tersebut tidak pernah terdengar sama sekali keberadaanya. Padahal, ayam tersebut juga tidak kalah unik dan menarik, jika dibandingkan dengan beberapa jenis ayam hias lainnya.

Asal Ayam Kukuak Balenggek

Ayam kukuak balenggek merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari Kecamatan Payung Sukaki dan Tigo Lurah di Kabupaten Solok. Selain itu, ayam ini juga mempunyai kemampuan yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Berdasarkan sejarah yang ada, ayam kukuak balenggek sudah mendunia sejak tahun 1981. Berkat seorang Insinyur dari Belanda yang membawa sepasang ayam tersebut ke negaranya, karena terkesan dengan suaranya yang berirama merdu, ayam hias ini jadi terkenal.

Beberapa tahun kemudian, ada seorang pejabat yang memberikan cindera mata kepada pangeran Askishinonomiya Fumihito dari Jepang, berupa ayam kukuak balenggek. Hadiah ini diberikan karena dia sangat terkesan dengan keunikan ayam kukuak balenggek ini.

Oleh karena itu, Pemerintah Kapubaten Solok sangat antusias dan senang menjadikan salah satu unggas yang langka ini sebagai maskot fauna di daerahnya.

Ayam kukuak balenggek merupakan asli lokal yang berkembang di Sumatera Barat yang berasal dari Kecamatan Paung Sakaki dan Tigo Lurah. Antara lain; Simanau, Simiso Batu Bajanjang, Garabak Data, Rangking Luluih.

Ayam tersebut tergolong kedalam ayam penyanyi, karena mempunyai suara kokok yang merdu dan enak untuk didengar.

Ayam balenggek oleh masyarakat setempat (minang) biasa menyebutnya dengan baindiak menurut dialek setempat atau keturunan dekat ayam balenggek yaitu ayam hutan merah (Gallus, gallus).

Hal ini karena kokok ayam jantan memiliki irama yang bertingkat mulai dari 3 hingga 12 lenggek. Bahkan ada yang mampu berkokok hingga 19 lenggek.

Suara kukuak balenggek (kokoknya) terbagi atas tiga bagian yaitu bagian depan, tengah dan akhir (lenggek kokok).

Biasanya ayam jago pada umumnya (misalnya ayam kampung) memiliki kokok yang terdiri atas 4 suku kata dan suku kata yang terakhir lebih panjang dari tiga suku kata sebelumnya.

Akan tetapi pada ayam balenggek, kokoknya terdiri atas 6-15 suku kata, tergantung faktor genetis dan program pelatihan.

Jika kita tirukan, maka susunan dari suku kata itu akan terdengar seperti ini:

6 suku kata : ku..ku..kuuuuuuuu..ku.. ku.. ku..

7 suku kata : ku..ku..kuuuuuuuu..ku..ku..ku..ku..

8 suku kata : ku..ku..kuuuuuuuu..ku..ku..ku..ku..ku dan seterusnya

Ciri Khas Ayam Balenggek

Karakteristik ayam balenggek berdasarkan bentuk fisiknya dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

Yungkilok gadang, berpenampilan tegap, gagah dan cantik. Ayam jantan dewasa berbobot 2 kg sedangkan betina 1,5 kg dengan produksi telur 16 butir per musim.

Batu, ayam ini berpenampilan mirip seperti ayam kate, karena berkaki pendek yaitu sekitar 3-4 cm. Bobot ayam dewasa jantan sekitar 1,8 kg dan betina 1 kg dengan produksi telur mencapai 12 butir per musim

Ratiah, ayam ini berpenampilan lebih kecil dan langsing. Ayam jantan dewasa bobotnya mencapai 1,6 kg sedangkan untuk yang betina 0,8 kg dengan produksi telur mencapai 18 butir per musim.

Penamaan Ayam Balenggek

Penamaan ayam biasanya berdasarkan warna bulu, warna kaki, warna mata, serta kombinasi di antara warna-warna tersebut.

Ayam balenggek juga mempunyai beberapa nama (julukan) berdasarkan warna yang ada pada anggota tubuh seperti:

Tadung : kaki, paruh dan mata berwarna hitam.

Pileh : kaki, paruh dan mata berwarna putih.

Jalak : kaki, paruh dan mata berwarna kuning.

Kuriak : kaki, paruh dan mata berwarna lurik.

Putiah : seluruh bulu berwarna putih.

Kanso : seluruh bulu berwarna abu-abu.

Biriang : kaki, paruh dan mata berwarna merah.

Kinantan : kaki, paruh, mata dan seluruh bulu berwarna putih

So, tunggu apa lagi. Kuy ke Camping Ground Eko Wisata Solok Radjo di Bukit Batabuah, Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembang Gumanti. Untuk reservasi, bisa hubungi di nomor HP: 0812-7691-9553 . (hmr)