Benarkah Pendiri ChatGPT Hindari Google? Ini Penjelasannya

Lintaskriminal.co.id -–Akhir-akhir ini muncul diskusi di kalangan publik mengenai isu bahwa pendiri ChatGPT dikabarkan tidak menggunakan mesin pencari Google.

Isu ini menarik perhatian karena ChatGPT sering diadukan langsung dengan Google terkait kemampuan dalam mencari informasi.

Lalu, apakah pendirinya menolak Google?

 

ChatGPT dan Google: Dua Teknologi yang Berbeda

 

OpenAI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian kecerdasan buatan, mengembangkan ChatGPT. Perusahaan ini berlokasi di San Francisco, Amerika Serikat.

 

Sementara Google adalah perusahaan teknologi besar dengan layanan mesin pencari terbesar di dunia.

 

Secara dasar, keduanya memiliki perbedaan. Google Search berfokus pada pengindeksan dan penampilan tautan berdasarkan algoritma pencarian. Sementara itu, ChatGPT bergantung pada model bahasa besar (Large Language Model/LLM) yang mampu memberikan jawaban yang kontekstual berdasarkan data pelatihan.

 

Alasan Pendiri ChatGPT Dikabarkan Tidak Menggunakan Google

 

Berdasarkan berbagai wawancara dengan para pemimpin OpenAI, termasuk Sam Altman, terdapat beberapa alasan mengapa sebagian dari mereka jarang memakai Google:

 

1. Kecenderungan terhadap AI generatif

Mereka lebih memilih teknologi berbasis AI, termasuk produk yang mereka kembangkan sendiri, dalam mencari jawaban. ChatGPT mampu memberikan ringkasan secara langsung tanpa perlu membuka banyak tautan.

 

2. Komentar terhadap iklan yang berlebihan

Google terkenal dengan antarmuka yang penuh iklan. Beberapa tokoh teknologi menganggap hal ini mengurangi pengalaman pengguna, berbeda dengan AI yang berupaya memberikan jawaban langsung tanpa gangguan iklan.

 

3. Percobaan menunjukkan keunggulan kecerdasan buatan

Menggunakan ChatGPT dibandingkan Google dianggap sebagai wujud kepercayaan diri sekaligus bukti bahwa teknologi AI mampu bersaing dengan raksasa mesin pencari.

 

4. Perhatikan kecepatan dan penyesuaian pribadi

ChatGPT dirancang agar mampu memahami situasi pengguna, sedangkan Google lebih berfokus pada penyajian daftar tautan. Dari segi efisiensi, hal ini memberikan keunggulan bagi AI generatif.

 

Apakah ChatGPT dibuat menggunakan algoritma Google?

 

Banyak orang mengira bahwa ChatGPT memanfaatkan algoritma dari Google. Faktanya, hal tersebut tidak benar. ChatGPT dibuat berdasarkan arsitektur transformer, yang pertama kali diperkenalkan melalui penelitian ilmiah Google pada tahun 2017 dengan judul Attention is All You Need.

 

Namun, pengembangan selanjutnya dan penerapannya dilakukan secara mandiri oleh OpenAI.

 

Maksudnya, meskipun terdapat dasar penelitian akademis yang berasal dari Google, ChatGPT memiliki algoritma, data pelatihan, dan proses pengembangan sendiri yang berbeda dengan mesin pencari Google.

 

Persaingan atau Inovasi?

 

Tidak ingin pendiri ChatGPT menggunakan Google bukan hanya sekadar persaingan. Lebih tepatnya, hal ini menunjukkan kepercayaan terhadap inovasi AI yang mampu memberikan pengalaman baru bagi pengguna internet.

 

Google kini telah meluncurkan Gemini AI sebagai kompetitor ChatGPT, yang menunjukkan bahwa keduanya memang bersaing di bidang kecerdasan buatan.

 

Oleh karena itu, pernyataan bahwa pendiri ChatGPT enggan menggunakan Google memang berasal dari pilihan mereka terhadap teknologi AI generatif dibandingkan mesin pencari konvensional.

 

Alasannya terkait dengan efisiensi, pengalaman pengguna, serta keyakinan terhadap teknologi baru. Meskipun demikian, Google tetap menjadi pemain utama berkat basis data dan ekosistem yang sangat luas.

 

Pada akhirnya, persaingan ini memberikan manfaat bagi pengguna. Kita dapat memilih antara Google Search untuk pencarian menyeluruh yang berbasis tautan, atau ChatGPT untuk jawaban cepat dan sesuai konteks. ***