PR KUNINGAN— Tuntutan kondisi ekonomi yang mengutamakan efisiensi membuat konsumen otomotif semakin teliti dalam memilih kendaraan, bukan hanya berdasarkan desain dan kinerja, tetapi juga struktur biaya operasional serta nilai investasi jangka panjang.
Kompetisi antara Suzuki Fronx SGX Mild Hybrid dan Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid menawarkan studi menarik mengenai strategi penggunaan kendaraan modern.
Suzuki Fronx dilengkapi dengan teknologi mild hybrid — sebagai alternatif peralihan dari kendaraan biasa menuju elektrifikasi.
Mesin bensin tetap menjadi sumber tenaga utama, didukung oleh teknologi ISG untuk peningkatan efisiensi. Cocok bagi pengguna yang ingin mencoba kendaraan hybrid tanpa mengubah gaya berkendara secara signifikan.
Di sisi lain, Rocky e-Smart Hybrid menargetkan pengguna yang memiliki pola pikir mobil listrik, tetapi masih menginginkan fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar.
Menggunakan sistem hybrid seri, motor listrik berperan sebagai penggerak utama, menghasilkan efisiensi penggunaan bahan bakar hingga 34,8 km per liter.
Dalam konteks biaya kepemilikan keseluruhan, Rocky menawarkan keunggulan harga awal yang besar: selisih sebesar Rp25 juta dari Fronx dapat digunakan untuk angsuran, perlindungan asuransi tambahan, atau kebutuhan lainnya.
Hal ini membuat Rocky menjadi pilihan yang lebih kompetitif bagi konsumen keluarga muda dan profesional perkotaan.
Namun, Fronx memberikan keunggulan dari segi fitur. Dilengkapi dengan sistem ADAS yang lebih canggih, Head-Up Display, serta kamera 360 derajat, mobil ini lebih sesuai untuk konsumen yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan sehari-hari.
Pilih Fronx jika kamu menginginkan teknologi berkualitas setara dengan harga premium, atau pilih Rocky jika kamu mencari efisiensi penggunaan daya dan kinerja listrik dalam paket harga yang terjangkau.
Dua cara berbeda, satu tujuan yang sama: mobilitas di masa depan yang lebih efisien dan bertanggung jawab secara finansial.
