5 Cara Merawat Kulit Bayi Prematur yang Wajib Diketahui Bunda

Bayi yang lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan disebut sebagai bayi prematur. Ketika bayi lahir lebih awal dari waktu yang diharapkan, kulitnya belum sepenuhnya berkembang. Kondisi kulit bayi baru lahir tergantung pada usia kehamilan saat kelahiran. Kulit bayi sangat rentan dan bahkan bisa terlihat tembus cahaya pada bayi yang lahir sangat prematur.

Namun, sebagaimana fungsi kulit yang sebenarnya, tugas kulit mencakup pembentukan penghalang terhadap kehilangan air dan iritasi, serta mengatur penyerapan zat.

Selain itu, kulit berperan dalam pengaturan suhu tubuh, keseimbangan elektrolit, sensasi sentuhan, perlindungan terhadap cedera fisik, pencegahan infeksi, serta mendukung sistem kekebalan bayi. Perawatan kulit pada bayi prematur memerlukan perhatian lebih dibandingkan dengan bayi yang lahir tepat waktu atau cukup bulan.

Di dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai cara merawat kulit bayi yang lahir lebih awal dari waktu yang ditentukan. Baca selengkapnya di bawah ini!

Cara merawat kulit bayi yang lahir lebih awal dari waktu yang seharusnya

Kulit bayi yang lahir lebih awal cenderung lebih halus dan rentan. Tentu saja, terdapat beberapa metode perawatan khusus untuk kulitnya. Berikut caranya:

1. Tidak terlalu sering menyentuh kulit hingga usianya dewasa

Bayi yang lahir lebih awal dari waktu yang diharapkan juga mampu merasakan dan belajar mengenai lingkungan sekitarnya, terutama melalui sentuhan, yang menjadi metode utama dalam membangun hubungan dengan bayi prematur.

Namun, karena kulit bayi masih belum berkembang sempurna, tekanan berlebihan pada kulitnya atau cara mengusap yang tidak tepat bisa menyebabkannya merasa stres. Namun, menurut laporan dariRaising Children, jika Ibu memanaskan tangan dan meletakkannya dengan lembut di punggung atau kepala bayi, hal ini bisa menenangkan, selama Ibu menjaga tangan tetap tidak bergerak.

2. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kulitnya

Kulit umumnya berfungsi melindungi jaringan dan organ yang rentan di dalam tubuh dari bakteri serta virus. Pada bayi yang lahir cukup bulan, lemak di bawah kulit juga berperan dalam menjaga suhu tubuh dan cairan serta mencegah terjadinya dehidrasi.

Namun, jika bayi lahir terlalu dini, infeksi bisa masuk dan cairan dapat keluar melalui kulitnya yang belum berkembang. Sangat penting bagi siapa pun yang menyentuh bayi untuk memiliki tangan yang bersih. Kulit bayi akan menjadi lebih kering, lebih kencang, dan lebih terlindungi, biasanya dalam waktu 2-3 minggu setelah lahir.

3. Memberikan kelembapan pada kulit, hindari penggunaan produk berbasis alkohol

Pelembab atau bahan pelembut kulit dapat meningkatkan kemampuan penghalang kulit dan membantu mengurangi kehilangan air melalui kulit. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, manfaatnya sudah terlihat jelas, di mana bayi prematur biasanya dipijat dengan minyak kelapa secara tradisional.

Sementara, dikutip dari Derm Net, emolien yang berasal dari minyak bumi tidak disarankan karena beberapa penelitian menunjukkan kenaikan tingkat infeksi pada bayi lahir prematur yang sangat dini.

Selain itu, pilih produk yang tidak mengandung alkohol (tidak termasuk alkohol benzil ringan), serta bebas dari wewangian atau bahan pengawet (khususnya metilisotiazolinon) agar mengurangi kemungkinan iritasi dan dermatitis alergi kontak.

4. Memandikan bayi prematur

Dilansir Neopedia, Membawa bayi dengan selimut sering disarankan kepada orang tua yang memiliki bayi prematur. Artinya, saat mandi, bayi dibungkus dengan selimut atau handuk yang lembut, tipis, dan basah, tetapi tidak terlalu basah. Bagi beberapa bayi, waktu mandi mungkin terasa sedikit tidak nyaman, sehingga mereka mungkin merasa lebih aman jika dibedong.

Suhu air yang paling cocok untuk mandi adalah 37°C. Lebih baik memandikan bayi prematur daripada menggunakan kain flanel atau waslap karena lebih lembut pada kulit mereka. Ibu bisa memandikan bayinya dua hingga tiga kali dalam seminggu, dengan durasi masing-masing sekitar lima sampai sepuluh menit. Pastikan waktu mandinya tidak terlalu lama, karena bayi prematur cenderung kesulitan menjaga suhu tubuhnya dalam jangka waktu yang lebih panjang.

5. Rutin mengganti popok

Bayi yang lahir lebih awal dari tanggal perkiraan kelahiran sering kali mengalami buang air kecil lebih dari 20 kali dalam sehari, sementara penggunaan antibiotik di unit perawatan intensif neonatal bisa meningkatkan risiko infeksi usus dan penyerapan nutrisi yang tidak optimal, sehingga menyebabkan feses yang cair. Karena lapisan kulit luar (stratum korneum) belum berkembang sepenuhnya, bayi prematur lebih rentan mengalami ruam popok dibandingkan bayi yang lahir pada waktunya. Strategi untuk memantau, mencegah, dan mengatasi dermatitis popok pada bayi prematur meliputi:

  • Sering mengganti popok
  • Waktu tanpa popok jika memungkinkan
  • Pemeriksaan kulit setiap kali mengganti popok
  • Pembersihan yang lembut menggunakan kain basah, bukan tisu basah
  • Emolien dan krim penghalang.

Berikut ulasan mengenai perawatan kulit untuk bayi yang lahir lebih awal. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi Ibu dalam merawat kulit bayi yang lahir prematur agar terhindar dari gangguan kesehatan.

Pilihan Redaksi
  • Warna kulit bayi yang baru lahir dapat menjadi indikator kondisi kesehatannya, waspada jika kulitnya berwarna biru
  • Mengapa Warna Kulit Bayi yang Baru Lahir Bisa Berubah?
  • Kapan Bayi Baru Lahir Bisa Dibawa Mandi? Ibu Perlu Mengetahui

Untuk Ibu-ibu yang ingin berbagi tentang pengasuhan anak dan bisa mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas Squad. Daftar dengan klik di SINI. Gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *