Indeks

Berbau Mark Up, Diduga Keuangan BUMNag Lubuk Basung Digrogoti untuk Kepentingan Dapur SPPG MBG

Kab. Agam, Lintastiga – Pembelian Food Tray (Omprengan/kotak nasi) berjumlah 3.600 Pcs untuk keperluan Perlengkapan Fasilitas didapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada Nagari Kampuang Tangah, Kecamatan Lubuk Basung menggunakan uang BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung diduga berbau aroma Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dan penyelewengan.

Pasalnya, patut diduga adanya terjadi mark up harga (Penggelembungan) seperti dalam pemesanan Food Tray yang mencapai Ratusan Juta dengan cara modus dipesan langsung kesuatu tempat yang diduga sudah dikondisikan diluar daerah oleh oknum pengurus BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung.

Hal itu semua terendus setelah disampaikan oleh sumber yang namanya minta agar dirahasiakan. Dalam penjelasan lebih jauh, dia menyebutkan bahwa selain dalam pembelian Food Tray yang memakai keuangan BUMNag tersebut ada juga pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di dapur SPPG Nagari Kampung Tangah yang juga diduga kuat terjadi mark up harga yang sampai berjumlah Rp 150 Juta.

Setelah ditelusuri, dan diketahui ternyata BUMNag Bersama Lubuk Basung ini berperan sebagai Investor (Pemodal) dalam mensukseskan kegiatan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (Dapur SPPG Program MBG) di Nagari Kampuang Tangah. Yang mana sebagian dana  BUMNag Bersama milik 5 Nagari di Kecamatan Lubuk Basung ini dipergunakan untuk program MBG setelah sebelumnya disepakati melalui Musyawarah Antar Nagari (MAN) dan merujuk kepada aturan yang ada.

Selanjutnya, setelah mendapatkan informasi tentang pemakaian dana BUMNag tersebut awak media, TEAM GARUDA 08 Sumbar dan LSM GARUDA NI Sumbar langsung melakukan investigasi untuk mencari kebenarannya. Hasil investigasi yang didapati kalau dilihat dari bahan yang dibeli dipasaran, harga Food Tray yang telah dipesan pengurus BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung ini paling tinggi seharga mencapai Rp. 40.000/1Pcs Akan tetapi malah diduga terjadi mark up harga menjadi Rp 60.500/1Pcs.

Dok Foto : Food Tray (Omprengan) yang dipesan Pengurus BUMNag Bersama Lubuk Basung

Tidak hanya itu, bahan dari Food Tray yang dipesan pihak BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung tersebut juga sangat diragukan kualitasnya yang patut diduga juga tidak sesuai dengan standar spesifikasi yang diperbolehkan oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN).

” Hal ini perlu ditindak lanjuti bersama, sebab dapur SPPG MBG di Nagari Kampuang Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam ini bukan menggunakan uang pribadi melainkan memakai keuangan BUMNag sebagai Investor (Pemodal) memenuhi Program MBG. Jadi disini jelas-jelas memakai keuangan Negara yang harus dikontrol secara bersama,” ungkap Bj Rahmat Ketua LSM Garuda NI Sumatera Barat di Ruang Kerjanya Belakang Pasar Padang Baru, Lubuk Basung Kamis 19 September 2025.

Dikatakan Bj Rahmat bahwa pihaknya sudah mengantongi beberapa bukti-bukti dan menyampaikan hal ini harus disikapi serius, jangan sampai ada oknum yang tidak bertanggung jawab untuk berupaya menggerogoti keuangan BUMNag untuk kepentingan Pribadi dan kelompok agar mendapatkan keuntungan dalam pembelian Food Tray dan dalam Pembuatan IPAL serta segala bentuk perlengkapan lainnya untuk kebutuhan Fasilitas Dapur SPPG di Nagari Kampung Tangah Lubuk Basung.

” Disini kita tekankan, jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan Program MBG ini untuk memperkaya diri dan kelompok. Sebab di Dapur SPPG di Kampung Tangah ini menggunakan keuangan BUMNag Bersama Lubuk Basung sebagai Investor (Pemodal) yang kabarnya hampir mencapai Miliaran rupiah. Jadi ini perlu kita kontrol secara bersama-sama agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan anggaran,” ucapnya.

Hasil Investigasi lebih lanjut oleh awak media dan tim LSM ketempat pembelian Food Tray yang telah dipesan sebelumnya oleh oknum dari Pengurus BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung ini sangat diragukan keabasahannya dan diduga ada permainan oknum dalam pengkondisian tempat pembeliannya.

Selain itu, jelas Bj Rahmat dalam pembelian Food Tray ini diduga juga ada permainan berapa oknum di BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung, yang patut diduga untuk menggerogoti keuangan BUMNag.

” Karena setelah didapatkan data untuk pembeliannya, ada indikasi pembayaran masuk ke rekening Pribadi seseorang sebanyak dua rekening alias bukan masuk ke Rekening Perusahaan yang ditayangkan saat seketika melakukan penawaran harga tempat pemesanan Food Tray tersebut,” ucap Bj Rahmat lagi.

Lebih jauh Bj Rahmat mengatakan, kalau pihaknya sudah mengantongi beberapa data dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera menyurati pihak penegak hukum untuk bisa menindak lanjuti hasil temuan timnya dilapangan.

Ketika belum lama ini dikonfirmasi Agus Tanius sebagai Direktur BUMNag Bersama Kecamatan Lubuk Basung tentang adanya Pembelian Food Tray untuk memenuhi fasilitas perlengkapan Dapur SPPG Program MBG di Kampung tangah menyebutkan, kalau bahan Food Tray yang dipesan oleh pengurus BUMNag sudah sesuai dengan Spesifikasi yang diatur.

” Sudah sesuai, sebab Food Tray tersebut sebelumnya telah diperiksa dan sudah ada dilakukan uji kelayakan dari petugas yang berkompeten dalam kegiatan ini yang intinya untuk mensukseskan Program MBG ini. Sehingga kegiatan sudah berjalan dan sudah melakukan penyaluran Program MBG ke sekolah-sekolah yang tidak jauh dari dapur SPPG Kampung Tangah,” ungkap Agus Tanius kepada awak media yang dipaparkannya dikantor BUMNag bersama didampingi pengurus inti dan Pengawas BUMNag Bersama Lubuk Basung.

Dok Foto : IPAL Dapur SPPG yang dibuat oleh Pengurus BUMNag Lubuk Basung

Selanjutnya, saat ditanyai tentang Pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dengan menggunakan uang BUMNag yang menurut Narasumber terpercaya sebelumnya kepada awak media dan LSM bahwa telah menggunakan uang BUMNag mencapai Rp. 150 Juta dengan keadaan IPAL hanya berbentuk sederhana.

Dalam penjelasannya, Pengurus dan Direktur BUMNag Bersama Lubuk Basung ini tidak merincikan lebih lanjut biaya pembuatan IPAL tersebut kepada awak media. Tapi disampaikan oleh Agus Tanius selaku Direktur BUMNag. Pembuatan IPAL di Dapur SPPG Kampuang tangah sebelumnya juga sudah diverifikasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam.

Pewarta : Honest

Exit mobile version