Indeks

Bandara Munich Jerman Kembali Beroperasi Setelah Penutupan Sementara

Jakarta, halopadang.id– Bandara Munich di Jerman kembali beroperasi setelah sebelumnya ditutup dua kali dalam waktu kurang dari 24 jam akibat laporan adanya kecurigaan munculnya sesuatu.drone.

Bandara kembali beroperasi secara bertahap mulai pukul 07.00 waktu setempat pada Sabtu (4/10/2025). Melalui laman resminya, pengelola bandara memberi peringatan bahwa keterlambatan penerbangan masih akan terjadi sepanjang hari. Oleh karena itu, penumpang diharapkan untuk selalu memantau kondisi penerbangan mereka sebelum menuju bandara.

1. Asal dari drone tersebut masih belum diketahui

https://x.com/BBCNews/status/1974410231200309491

Pada Jumat (3/10/2025) malam, pihak bandara mengumumkan penundaan penerbangan mulai pukul 21:30 waktu setempat, sehingga sekitar 6.500 penumpang terjebak. Setidaknya 17 penerbangan juga ditunda pada Kamis (2/10/2025) malam karena beberapa kejadian tertentu.drone, dilansir dari BBC.

Kepala humas polisi menyampaikan, terdapat dua kejadian munculnya sesuatudroneyang telah diverifikasi oleh petugas kepolisian sebelum pukul 23.00 di sekitar area utara dan selatan.

Droneitu segera pergi, sebelum bisa dikenali,” tambahnya, dikutip dariAl Jazeera.

Bandara di Denmark, Norwegia, dan Polandia baru-baru ini juga menghentikan penerbangan karena munculnya dronetidak dikenal, sementara Rumania dan Estonia menyalahkan Rusia melakukan pelanggarandronedi wilayah mereka. Pesawat tanpa pilot tersebut juga pernah terlihat di atas sebuah pangkalan militer di Belgia.

Namun, beberapa pakar menyatakan bahwa siapa saja yang memilikidrone mungkin saja berada di balik peristiwa tersebut.

2. Menteri dalam negeri mengajak untuk meningkatkan pendanaan dan penelitian mengenai ancaman dari drone

https://x.com/RFERL/status/1974159864969769338

Menteri Dalam Negeri Jerman, Alexander Dobrindt, sebelumnya menyatakan bahwa kejadian pada malam pertama merupakan peringatan serius mengenai ancamandrone. Menurutnya, dana dan penelitian tambahan sangat penting untuk menghadapi ancaman ini, baik di tingkat nasional maupun Eropa.

Dobrindt juga berjanji akan mempercepat penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang memudahkan polisi dalam meminta bantuan militer untuk menembak jatuh pesawat. drone.

Peristiwa ini terjadi saat Jerman merayakan Hari Persatuan pada hari Jumat, sementara Munich sedang bersiap menyambut akhir pekan terakhir Oktoberfest, yang setiap harinya mengundang ratusan ribu pengunjung ke kota tersebut. Festival bir dan karnaval tahunan ini sebelumnya sempat ditutup selama setengah hari pada Rabu (1/10/2025) karena ancaman bom.

Penampakan dronedi seluruh Eropa juga mendorong diadakannya konferensi tingkat tinggi di Kopenhagen awal pekan ini. Beberapa negara anggota Eropa mendukung rencana pembentukan“drone wall” berlapis, yang mampu mendeteksi, melacak, dan menghancurkandrone secara cepat.

3. Rusia menyangkal keterlibatannya dalam munculnya pesawat drone

https://x.com/BrusselsMorning/status/1974458306975404119

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengingatkan Eropa pada hari Kamis bahwa kejadian dronebaru-baru ini menunjukkan bahwa Moskow berusaha memperkuat sikap agresifnya.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, juga menyampaikan bahwa meskipun pihak berwenang belum mampu menentukan siapa yang bertanggung jawab atas munculnyadrone di negaranya, ia menyebutkan bahwa hanya ada satu negara yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Eropa, yaitu Rusia.

Kremlin sendiri menyangkal keterlibatannya dalam munculnya fenomena tersebut drone itu. Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahkan menuduh Eropa sengaja menciptakan kepanikan untuk membenarkan kenaikan anggaran militer mereka.

“Saya tidak akan mengulanginya. Saya tidak akan melakukannya lagi – bukan ke Prancis, Denmark, atau Kopenhagen,” ejek Putin.

Jurnalis Perancis Meninggal Dunia Akibat Serangan Pesawat Tanpa Awak di Ukraina Terdapat pesawat tak berawak, bandara Munich Jerman sementara ditutup Denmark Melarang Warga Negaranya Menggunakan Drone Menjelang Pertemuan Pimpinan Uni Eropa

Exit mobile version