LEMBATA, halopadang.id– Bandara Wunopito Lewoleba yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sementara ditutup selama sebulan karena pengaruh dari letusan Gunung Ile Lewotolok.
Penutupan ini dimulai pada 7 September 2025 setelah penerbangan terakhir yang dilakukan pada 6 September.
“Benar (sudah sebulan). Hari ini juga masih tutup sementara,” kata Kepala Bandara Wunopito, Sudarmana, saat dihubungi pada Selasa (7/10/2025).
Ia menyampaikan bahwa penutupan operasional bandara dilakukan karena meningkatnya aktivitas erupsi.
Meskipun bandara tidak menerima penerbangan, Sudarmana memastikan bahwa penutupan ini tidak memengaruhi para karyawan.
“Pegawai tetap datang ke kantor seperti biasa. Yang dimaksud ditutup hanya pesawat dilarang mendarat dan terbang. Jika pegawai tetap bekerja di kantor seperti biasa,” katanya.
Ia berharap kegiatan letusan Gunung Ile Lewotolok segera berhenti agar penerbangan dapat kembali seperti biasanya.
Sementara itu, Petugas Pos Pengawas Gunung (PGA) Ile Lewotolok, Syawaludin, membenarkan bahwa kondisi Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada tingkat III siaga.
Pada periode pengamatan pada hari Selasa mulai pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, tercatat sebanyak 58 kali letusan yang menghasilkan kolom abu dengan ketinggian sekitar 200-400 meter, berwarna putih dan kelabu.
“Letusan diiringi suara gemuruh lemah,” ujar Syawaludin.
Ia juga meminta warga sekitar untuk memakai masker atau alat pelindung agar terhindar dari ancaman abu vulkanik.