Indeks

Konsumen Mobil Mewah Lebih Waspada, Penjualan Mazda Indonesia Menurun

Kepala Operasional (COO) PT Eurokars Indonesia, Ricky Thio, memperkirakan industri otomotif nasional pada tahun mendatang masih akan menghadapi tantangan. Menurutnya, kondisi pasar belum menunjukkan perubahan yang signifikan dalam waktu dekat.

Proyeksi tahun depan, sektor otomotif tahun depan menurut saya masih sulit untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Hingga akhir tahun ini mungkinmarket“akan begini-begini aja,” kata Ricky saat diwawancarai di Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, perkembangan pasar pada kuartal pertama (Q1) 2026 kemungkinan besar akan tetap mirip dengan kondisi saat ini. Namun, Ricky menganggap adanya suasana hati yang positif di kalangan pelaku industri dapat menjadi semangat baru menjelang pertengahan tahun.

“Perasaan saya di Q1 mungkin masih seperti ini, Q1. Tapi setelah itu karena melihat saya merasa bahwa sentimennya cukup baik belakangan ini. Sepertinya pergerakannya cukup positif,” tambahnya.

Ricky tidak membantah bahwa banyak faktor dari pemerintah yang memengaruhi bisnis otomotif. Meskipun demikian, menurutnya kondisi saat ini mulai kembali kondusif dan stabil.

“Memang bahayanya sempat ada yang melakukan demonstrasi, itu pengaruhnya. Tapi setelah di reshuffle, rasanya cukup bagus juga. Sentimennya cukup positif juga,” katanya.

Sementara pada tahun 2025, Ricky memprediksi jumlah pasar mobil nasional akan berada di kisaran 750 hingga 780 ribu unit.

Khusus untuk Mazda, Ricky menyebutkan target penjualan tahun ini sebesar 3.500 unit, lebih rendah dibanding target awal yang mencapai 4.800 unit. Menurutnya, tren ini sesuai dengan perlambatan pasar secara keseluruhan.

Tahun ini kita mencapai angka 3.500 yang terendahwhich islebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Saya kira juga sama dengan pasar, pergerakan pasar,” katanya.

Berdasarkan data Gaikindo dari bulan Januari hingga Agustus, Mazda mencatat penjualan grosir sebanyak 1.994 unit dengan pangsa pasar 0,4 persen. Di sisi lain, penjualan ritel mencapai 2.091 unit dengan pangsa pasar yang sama yaitu 0,4 persen.

Meski menargetkan segmen premium, Mazda tetap mengalami pengaruh dari menurunnya kemampuan beli masyarakat. Ricky menyatakan bahwa seluruh lapisan konsumen kini lebih waspada dalam menggunakan sumber daya mereka.

Pasti (segmen premium juga terkena dampaknya). Premium loh, bukan luxury karena berbeda. Luxury mungkin ceritanya beda, tapi itu bukannone of my concern,” ujar Ricky.

Ricky mengatakan, konsumen yang semakin terpelajar cenderung lebih cerdas dalam menyesuaikan gaya hidup dengan situasi ekonomi saat ini. Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa dampak perlambatan ekonomi tidak hanya dirasakan di kalangan bawah, tetapi juga pada kelompok menengah atas.

“Makin educated orang kadang-kadang harus makin wisejuga. Dengan kondisinya, penggunaan sumber daya dan hal-hal lain,” ujarnya.

Exit mobile version