Indeks

Bitcoin Hari Ini: Kedamaian Whales dan Sinyal Teknis BTC yang Penting Diperhatikan

Lintaskriminal.co.id –– Pergerakan harga Bitcoin kembali menjadi perhatian, terutama setelah munculnya beberapa indikasi penting dari pasar. Pada Sabtu (23/8), harga Bitcoin naik sebesar 2,5 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan mendekati USD 115.700 atau sekitar Rp 1,88 miliar. Meskipun belum mengalahkan rekor tertinggi seperti Ethereum, data on-chain dan analisis teknis menunjukkan kemungkinan terjadinya breakout yang semakin besar.

Salah satu indikator penting adalah Exchange Whale Ratio, yaitu perbandingan antara 10 alamat dompet terbesar yang mengirimkan Bitcoin ke bursa terhadap total masukannya. Berdasarkan laporan BeInCrypto, Sabtu (23/8), angka ini turun dari 0,54 pada 19 Agustus menjadi 0,43 pada 22 Agustus.

Angka tersebut mencerminkan tingkat terendah dalam dua minggu terakhir. Menariknya, penurunan serupa pada 10 Agustus lalu menjadi tanda awal kenaikan harga Bitcoin dari USD 119.305 (Rp 1,94 miliar) menjadi USD 124.000 (Rp 2,02 miliar), atau sekitar 3,9 persen.

Jika pola tersebut terulang, maka kemungkinan adanya lonjakan serupa dapat terjadi, yang memungkinkan Bitcoin mendekati atau bahkan melampaui rekor harga tertinggi sebelumnya.

Selain itu, indikator lain yang turut memperkuat optimisme adalah HODL Waves, yang mengukur penyebaran kepemilikan Bitcoin berdasarkan durasi penyimpanannya. Dalam sebulan terakhir, terjadi kenaikan signifikan pada dompet yang menyimpan Bitcoin selama satu bulan hingga dua tahun.

Dompet 1–3 bulan meningkat dari 6,99 persen menjadi 8,93 persen, dompet 3–6 bulan naik dari 6,40 persen ke 7,19 persen, dan dompet 1–2 tahun meningkat dari 10,31 persen menjadi 10,57 persen.

Data tersebut menunjukkan adanya akumulasi dari para investor jangka menengah dan panjang, sebuah indikasi bahwa keyakinan terhadap Bitcoin tetap kuat meskipun menghadapi volatilitas yang tinggi. Jika tekanan jual dari pemilik besar benar-benar berkurang, maka gabungan antara akumulasi dan volume pembelian bisa menjadi pemicu utama kenaikan berikutnya.

Secara teknis, analisis yang dilansir oleh News.Bitcoin pada hari Sabtu (23/8) menunjukkan bahwa harga Bitcoin sedang dalam fase konsolidasi setelah mengalami rebound dari level terendah sebesar USD 111.658 (Rp 1,82 miliar) dan sempat mencapai angka USD 117.500 (Rp 1,91 miliar). Saat ini, titik dukungan kuat berada di kisaran USD 111.900 hingga USD 114.100 (Rp 1,82 miliar hingga Rp 1,86 miliar), sementara titik resistensi utama ada di posisi USD 117.600 dan USD 119.700 (Rp 1,91 miliar hingga Rp 1,95 miliar).

Grafik empat jam menunjukkan pola pemulihan berbentuk “V”, yang mengisyaratkan kehadiran pembeli kuat setelah penurunan signifikan sebelumnya. Meskipun volume mulai menurun, kemungkinan kelanjutan tren masih terbuka selama harga tidak melorot di bawah USD 114.500 (Rp 1,86 miliar).

Namun demikian, beberapa indikator momentum masih menunjukkan sikap waspada dari pasar. Indeks kekuatan relatif (RSI) berada pada tingkat netral 48, sementara Stochastic berada di angka 25. Indikator seperti MACD dan ADX juga masih lemah, mengirimkan sinyal bahwa pasar sedang menantikan konfirmasi tambahan.

Dari sudut pandang moving average, terdapat perbedaan sinyal antara jangka pendek dan panjang. EMA 10 dan 20 hari menunjukkan arah yang negatif, namun EMA serta SMA 100 hingga 200 hari masih berada dalam jalur positif. Hal ini menunjukkan bahwa struktur jangka panjang Bitcoin tetap stabil meskipun ada ketidakpastian pada jangka pendek.

Jika Bitcoin mampu melewati USD 117.000 (Rp 1,90 miliar) dengan volume perdagangan yang tinggi, maka target harga antara USD 118.000 hingga USD 124.000 (Rp 1,92 miliar hingga Rp 2,02 miliar) akan sangat terbuka. Namun, jika tidak mampu mempertahankan level support di bawah USD 111.000 (Rp 1,81 miliar), hal ini bisa menjadi tanda adanya koreksi yang lebih dalam.

Secara ringkas, saat ini Bitcoin berada di titik penting. Investor dan pedagang akan terus mengamati pergerakan whale, akumulasi HODL, serta volume perdagangan sebagai penentu arah berikutnya. Apakah ini awal dari kenaikan baru atau hanya jeda sebelum penurunan, pasar sedang menantikan jawaban.

Exit mobile version