Beberapa pemilik kendaraan menganggap penurunan kinerja mesin sebagai tanda adanya masalah di ruang pembakaran. Daya tarik mobil terasa berat, penggunaan bahan bakar meningkat, hingga suara mesin terdengar tidak halus. Salah satu cara perawatan yang populer belakangan ini untuk menangani masalah tersebut adalah gurah mesin. Istilah ini terdengar menarik karena mirip dengan istilah pengobatan tradisional, padahal sebenarnya berkaitan dengan pembersihan komponen dalam mesin. Beberapa pemilik kendaraan sering merasa khawatir ketika performa mesin menurun, yang biasanya menunjukkan adanya gangguan di area pembakaran. Mulai dari daya tarik yang terasa berat, konsumsi bahan bakar yang meningkat, hingga suara mesin yang tidak lancar. Salah satu metode perawatan yang cukup diminati beberapa tahun terakhir untuk mengatasi hal ini adalah gurah mesin. Nama ini terdengar unik karena mirip dengan istilah pengobatan tradisional, padahal sesungguhnya berkaitan dengan proses pembersihan bagian dalam mesin. Banyak pemilik kendaraan menganggap bahwa penurunan performa mesin sering kali disebabkan oleh masalah di ruang pembakaran. Misalnya, saat menarik kendaraan terasa lebih berat, penggunaan bahan bakar meningkat, atau suara mesin terdengar kasar. Salah satu teknik perawatan yang semakin populer belakangan ini untuk mengatasi masalah ini adalah gurah mesin. Meskipun nama ini terdengar seperti istilah pengobatan tradisional, sebenarnya gurah mesin merupakan proses pembersihan komponen internal mesin.
Gurah mesin menjadi pilihan bagi yang ingin menghilangkan kerak karbon tanpa harus melakukan perbaikan besar pada mesin. Dengan cara ini, diharapkan performa kendaraan kembali optimal dan hemat bahan bakar. Namun, banyak orang masih meragukan efektivitas serta keamanan metode ini. Untuk lebih memahami, mari kita bahas apa sebenarnya gurah mesin, bagaimana prosesnya dilakukan, serta kelebihan dan risikonya.
1. Proses gurah mesin
Secara sederhana, pembersihan mesin adalah cara menghilangkan endapan karbon yang menempel di bagian ruang bakar, katup, piston, serta saluran buang menggunakan bahan kimia tertentu. Bahan tersebut dimasukkan melalui intake manifold atau busi, lalu mesin dinyalakan agar cairan bekerja melunakkan kotoran.
Setelah itu, sisa karbon akan keluar bersama gas buang melalui knalpot. Proses ini diklaim mampu menghilangkan lapisan kerak yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna, bahan bakar berkualitas rendah, atau kebiasaan berkendara jarak dekat yang membuat mesin jarang mencapai suhu ideal.
2. Manfaat yang ditawarkan
Penganut metode gurah mesin percaya bahwa perawatan ini mampu memulihkan kinerja mesin seperti semula. Percepatan mobil terasa lebih ringan, penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien, dan emisi gas buang berkurang karena ruang bakar menjadi lebih bersih. Bagi sebagian orang, gurah mesin juga dianggap sebagai cara yang terjangkau dibandingkan dengan overhaul penuh yang melibatkan pembongkaran mesin dan biaya yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, banyak bengkel kecil hingga besar mulai menawarkan layanan ini sebagai paket perawatan rutin.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait risiko
Meskipun terdengar menarik, pembersihan mesin dengan cara gurah tidak sepenuhnya aman. Bahan kimia yang digunakan bisa jadi terlalu keras dan merusak lapisan pelindung di dalam mesin. Selain itu, jika kerak karbon lepas secara tiba-tiba dalam jumlah besar, bagian kecilnya dapat masuk ke celah sempit dan berpotensi mengganggu fungsi katup atau piston.
Sebaliknya, kondisi ini justru berpotensi menyebabkan kerusakan tambahan. Karena itu, banyak bengkel resmi tidak menyarankan cara ini dan lebih menitikberatkan pada perawatan biasa seperti penyetelan mesin, penggunaan bahan bakar berkualitas, serta penggantian oli secara teratur.
Pada akhirnya, pembersihan mesin dengan cara gurah bisa menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan yang ingin memperbaiki kinerja mesin secara cepat. Namun, sebelum mencobanya, penting untuk memahami prosedurnya, keuntungannya, serta bahayanya. Jangan sampai tujuan membersihkan malah berujung merusak mesin. Perawatan terbaik tetaplah dilakukan secara rutin, menggunakan bahan bakar dan pelumas sesuai anjuran pabrikan. Dengan demikian, mesin akan tetap dalam kondisi baik tanpa perlu mengambil jalan pintas yang berisiko.
Penggantian Oli Kompresor AC Mobil Tidak Harus Rutin, Berikut Penjelasannya
