BUKITTINGGI, LINTASTIGA.COM – Ade Rezki Pratama Komisi IX DPR RI mengajak calon jemaah haji untuk mempersiapkan diri jelang waktu keberangkatan 2023 mendatang. Hal itu disampaikan, saat menghadiri sosialisasi kesehatan haji yang digelar pusat kesehatan haji Kemenkes RI, di Aula Balaikota Bukittinggi, Minggu (04/12/22).
Dalam sambutannya, Ade menyampaikan, Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan
kepada jemaah haji. Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019.
Pemerintah berkewajiban memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada jemaah haji baik di tanah air maupun di tanah suci. Ibadah haji merupakan ibadah yang tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan karena prosesi ibadah haji penuh dengan aktivitas fisik dan dilakukan dalam kondisi cuaca/lingkungan yang berbeda dengan Indonesia.
“Untuk itu jemaah haji yang akan
melakukan ibadah haji harus memiliki kemampuan/ Istithaah dari aspek kesehatan,” ucap Ade
Istithaah Kesehatan adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang
meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai
tuntunan Agama Islam.
“Untuk mencapai istithaah kesehatan ini maka perlu
dilakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji,” lanjutnya.
Penting untuk dipahami bahwa berdasarkan data dari Siskohatkes menunjukkan
jumlah jemaah haji yang sakit dan wafat di Arab Saudi terbanyak penyakit
cardiovascular disease (Penyakit jantung dan pembuluh darah/hipertensi).
“Angka kematian pada penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 kurang dari 1%,
lonjakan angka kematian biasa terjadi mulai terlihat hari ke-25 dan baru menurun
pada hari ke-60 operasional haji,” ujarnya.
Masa inilah yang kami sebut dengan Critical
Period, masa ini perlu menjadi perhatian kita bersama agar angka kesakitan dan
kematian dapat kita kurangi.
Legislator RI asal Sumbar ini juga menyampaikan, Selain mempersiapkan kondisi kesehatan agar dapat melaksanakan ibadah haji. Sehingga jemaah haji juga perlu mengetahui aspek lain, seperti kondisi lingkungan di Arab Saudi.
“Hal ini diperlukan mengingat kondisi yang ada di Arab Saudi sangat berbeda dengan lingkungan di Indonesia karena suhu udara yang ekstrim dan kelembaban rendah dapat mempermudah terjadinya dehidrasi pada Jemaah Haji,” jelas Ade.
Dehidrasi dapat berakibat fatal pada jemaah haji. Ibadah haji adalah ibadah fisik, oleh karena itu proses ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima. Dalam melaksanakan ibadah sunnah selama di Arab Saudi.
Menurutnya, Jemaah haji harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing, seperti Istirahat yang cukup, sangat penting bagi jemaah haji selama pelaksanaan proses ibadah ditanah suci.
“Mengingat kelelahan dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit yang
mengakibatkan kematian pada jemaah haji,”kata legislator ini.
Penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2023 tentunya harus disiapkan lebih baik,
pembinaan dan pemeriksaan jemaah perlu dilakukan dari sekarang agar jemaah
terpantau kesehatannya.
Pemeriksaan kesehatan seawal mungkin dapat membantu jemaah dalam melakukan pengendalian faktor risiko kesehatannya. sehingga diharapkan jemaah mendapatkan status istithaah kesehatan baik sebelum maupun pada saat pelaksanaan ibadah hajinya.
Saat ini Kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai semoga tahun depan tidak
ada lagi. Meskipun demikian semua aktifitas yang kita lakukan tahun ini harus tetap
menerapkan protokol Kesehatan.
“Dengan protokol kesehatan yang ketat, dapat mencegah transmisi penularan covid-19,”ulasnya.
Tanggung jawab pelaksanaan pembinaan kesehatan adalah tanggungjawab kita
bersama, bukan kepentingan pribadi, ataupun golongan. Pembinaan Kesehatan
yang terus menerus diharapkan dapat memandirikan jemaah haji menjaga
kesehatannya sehingga jemaah haji dalam melaksanakan ibadah hajinya dapat
menjadi haji yang mabrur.
“Saya berharap kerjasama ini tidak hanya dilakukan di tanah air, tetapi juga
dilaksanakan selama penyelenggaraan ibadah haji di tanah suci dan sekembalinya
jemaah di tanah air,” kata Ade mengakhiri.
Hal serupa juga disampaikan Kepala pusat kesehatan haji Kemenkes RI yang diwakili oleh ketua tim pengendalian faktor resiko dan promosi kesehatan haji, Imron Cahyono menjelaskan, Berbagai persiapan perlu dilakukan calon jamaah haji untuk menunaikan ibadah haji 2023 mendatang.
Hal-hal yang perlu dilakukan calon jamaah haji sebelum berangkat haji tahun 2023, salah satunya terkait kesehatan. Ibadah haji penuh dengan aktivitas fisik sehingga perlu dari sekarang dilakukan persiapan, termasuk pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi covid lengkap.
“Jch perlu melengkapi vaksinasi covid, vaksin satu, dua dan booster. Untuk Vaksinasi meningitis akan kita dilakukan awal tahun mendatang,” lmbuhnya.
Sosialisasi turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat diwakili oleh kepala bidang pelayanan kesehatan dr Fionaliza MKM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Faroza SH MH, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi diwakili Tri andriani jusair, Ma.
(Nia)