Indeks
Hukrim  

5 Fakta Kapal TNI AL Diduga Menembak Nelayan di Banyuasin: 1 Orang Tewas hingga Pernyataan Lanal

– Kejadian kapal TNI AL diduga menembak nelayan dilaporkan terjadi di perairan Perairan Birik, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Akibat peristiwa tersebut, seseorang mengalami cedera dan harus dibawa ke rumah sakit.

Sementara pihak Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palembang mengonfirmasi peristiwa ini.

Kasus kapal TNI AL yang diduga menembak nelayan masih dalam proses penyelidikan.

Berikut 5 fakta Kapal Angkatan Laut TNI Diduga Menembaki Nelayan di Birik, dikumpulkan dariTribunSumsel.com, Selasa (15/7/2025)

1. Videonya viral

Video-video detik-detik kejadian kapal TNI AL diduga menembak nelayan sempat menjadi viral di media sosial.

Awal rekaman menunjukkan dua buah kapal dalam video.

Satu kapal milik TNI AL sedangkan yang lainnya adalah kapal perahu dari kayu.

Berdasarkan cerita yang beredar, video tersebut diambil di perairan laut Birik, dekat Sungai Sembilang, Kecamatan Banyuasin III, pada hari Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Di video lain terlihat seorang korban dibawa oleh warga secara bersama-sama menuju tempat perawatan medis.

Hingga hari Selasa, video tersebut telah dilihat ribuan kali oleh netizen.

2. Daftar nelayan

Diketahui terdapat dua kapal perahu nelayan pada saat kejadian, dengan jumlah keseluruhan sembilan nelayan di dalamnya.

Semua mereka datang dari Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.

Sementara korban yang terkena tembakan adalah satu orang bernama Yogi Pratama. Berikut adalah daftar nelayan lainnya:

Kapal pertama

  • Yogi Pratama (26)
  • Rusdianto (53)
  • Adi (28), 
  • Iyan (20), 
  • dan Bayu (20).

Kapal kedua

  • Ishak (kapten kapal), 
  • Ipin, 
  • Ipal, 
  • dan Kandar.

3. Kesaksian korban

Rusdianto menyampaikan bahwa kejadian penembakan dimulai ketika ia sedang bersama temannya menangkap ikan.

Saat akan kembali, kapalnya bertemu dengan kapal yang diduga milik TNI AU.

Tiba-tiba kapal besar tersebut melepaskan perahu karet, di dalamnya delapan orang berpakaian seragam loreng.

“Sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami,” katanya.

Rusdianto melanjutkan, pihaknya selanjutnya berusaha menjauh.

Namun, diperkirakan anggota TNI AU masih terus mengejar.

Rusdianto kemudian berteriak memberitahukan bahwa ada rekan kerjanya yang terluka.

Yogi memberi tahu bahwa dia tertembak. Saya berteriak ke arah perahu itu ‘ini anak buah saya ada yang tertembak’ sambil menunjuk orang tersebut dan luka yang dialaminya.

“Beberapa saat kemudian, perahu karet itu pergi tetapi justru mendekati kapal saya yang lain,” katanya.

Singkatnya, rombongan Rusdianto berhasil melarikan diri dan bergerak menuju daratan sekitar pukul 16.30 WIB.

4. Kondisi Korban

Darmawan (47) ayah Yogi mengakui anaknya menjadi korban penembakan.

Ia mengatakan anak tersebut dalam keadaan sadar meskipun mengalami luka di bagian leher.

“Mengakui keadaannya, Alhamdulillah. Namun belum mampu berbicara saat diajak berkomunikasi,” katanya.

Darmawan menambahkan, Yogi menjalani tindakan pengangkatan proyektil peluru di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang.

“Pelurunya sudah dikeluarkan, operasi dilakukan semalam pukul 12.30,” katanya.

5. Kata pihak Lanal

Kapten (P) Heru, Kepala Penerangan Lanal Palembang, mengatakan bahwa kapal TNI AL dalam video tidak berasal dari Palembang.

“Masih diduga kapal milik TNI AL. Bukan berasal dari Palembang,” katanya.

Heru mengakui belum mampu memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa penembakan ini.

Lokal Palembang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Saat ini Lanal Palembang sedang melakukan pemeriksaan, mohon bersabar dan berikan waktu,” ujar Heru.

Beberapa artikel ini pernah dimuat di TribunSumsel.com dengan judulPernyataan Lanal Palembang Mengenai Kejadian Kapal Nelayan Sungsang yang Ditembak Diduga Oleh Kapal TNI AL

(/Endra)(TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)

Exit mobile version