Lintaskriminal.co.id –, JAKARTA – Pabrikan mobil dari Jepang,MazdaIndonesia memberikan informasi terkini mengenai proses pembangunanpabrikperusahaan yang segera mulai beroperasi dalam waktu dekat.
Kepala Operasional PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio, memastikan bahwa pabrik Mazda yang berada di Jawa Barat akan diresmikan pada tahun 2026 mendatang.
“Setelah acara perpisahan tahun 2025, kami pasti akan mengundang kembali untuk acara peresmian pabrik kami di Jawa Barat,” kata Ricky di Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).
Sebagai informasi, biaya pembangunan fasilitas perakitan Mazda diperkirakan mencapai Rp400 miliar. Namun, Ricky belum memberikan penjelasan mengenai lokasi pasti pabrik tersebut.
“Besok pasti akan diresmikan, tunggu saja sedikit lagi,” kata Ricky.
Pada segmen elektrifikasi, Mazda telah meluncurkan model CX-80plug-in hybrid electric vehicle(PHEV). Selain itu, terdapat pula kendaraan listrik yang menggunakan baterai (battery electric vehicle/BEV) yakni Mazda MX-30.
Artinya, jika kedua model tersebut diproduksi secara lokal di Indonesia, maka memiliki kemungkinan untuk memperoleh insentif pajak dari pemerintah, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025.
Untuk kendaraan berjenis hybridmenerima diskon PPnBM DTP sebesar 3% dari harga jual. Di sisi lain, pemerintah memberikan insentif PPN DTP 10% untuk mobil listrik yang diproduksi dalam negeri (completely knocked down/CKD) dengan ketentuan minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40%.
Sebelumnya, Ricky mengungkapkan bahwa model yang akan diproduksi pertama kali di pabrik tersebut adalahcompactSUV. Berkat kehadiran pabrik baru, diharapkan penjualan Mazda memiliki peluang untuk naik.
Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualanwholesalesMazda mencatat penjualan sebanyak 1.994 unit selama bulan Januari hingga Agustus 2025. Di sisi lain, penjualan ecerannya tercatat sebanyak 2.091 unit dalam periode yang sama.
Secara keseluruhan, kinerja penjualan mobil dalam negeri masih lemah. Pada 8 bulan 2025, total penjualan mobil grosir mencapai 500.951 unit, atau mengalami penurunan sebesar 10,6% (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 sebanyak 560.552 unit.
Penjualan mobil secara eceran, yaitu dari dealer kepada konsumen, juga mengalami penurunan sebesar 10,7% menjadi 522.162 unit, dibandingkan dengan periode delapan bulan pada tahun 2024 yang mencapai 584.847 unit.
