Indeks

Intip Kehebatan Jaguar E-Type 1961 yang Disukai Kolektor!

10drama.com –– Jaguar E-Type, sejak pertama kali diperkenalkan di Geneva Motor Show 1961, langsung menghebohkan dunia otomotif. Kendaraan ini bukan hanya sebagai pengganti XK150 yang sukses, tetapi juga sebuah perubahan besar dengan kombinasi kecepatan supercar, tampilan menarik, dan harga yang cukup terjangkau. Tidak heran, E-Type membuat pesaingnya kewalahan dan konsumen berlomba-lomba ingin memiliki mobil ini. Dari berbagai varian E-Type, Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” 1961 menjadi incaran para kolektor global karena keunikan dan kelangkaannya.

Desain yang Menarik dan Kinerja yang Mengesankan

Diciptakan oleh William Lyons dan Malcolm Sayer, E-Type terinspirasi dari mobil balap D-Type yang berhasil menang di Le Mans. Bentuknya yang aerodinamis dengan bagian depan yang panjang, lampu depan berbentuk bulat telur, serta bagian belakang yang melengkung, menghasilkan bentuk yang tak pernah kehilangan pesonanya. E-Type hadir dalam dua tipe: fixed head coupe dan roadster.

Versi “Semi-Lightweight” menawarkan beberapa perbedaan penting dibandingkan versi biasa. Panel bodi dari bahan aluminium menggantikan panel baja di bagian-bagian seperti atap, pintu, dan tutup bagasi, sehingga berat kendaraan menjadi lebih ringan. Pengurangan berat ini memberikan peningkatan yang signifikan terhadap kinerja dan respons kendaraan.

Mesin 6 silinder segaris berkapasitas 3,8 liter dengan sistem twin-cam pada Dapur pacu E-Type Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” mampu menghasilkan daya sekitar 265 bhp, sehingga kendaraan ini dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 150 mph (241 km/jam). Waktu yang dibutuhkan untuk akselerasi dari kecepatan nol hingga 60 mph (97 km/jam) hanya sekitar 6,5 detik. Pada tahun 1961, Jaguar memproduksi sebanyak 3.422 unit mobil. E-Type Semi-Lightweight dilengkapi dengan transmisi manual 4 percepatan.

“Semi-Lightweight”: Lebih Ringan, Lebih Keras

Sebutan “Semi-Lightweight” merujuk pada penggunaan bahan yang lebih ringan di beberapa bagian kendaraan. Misalnya, bodi dari logam aluminium menggantikan baja pada versi dasar, sehingga menurunkan berat keseluruhan mobil. Selain itu, beberapa komponen di dalam kabin juga diganti dengan bahan yang lebih ringan.

Pengurangan berat ini memberikan dampak positif terhadap kinerja kendaraan. E-Type “Semi-Lightweight” menunjukkan akselerasi yang lebih baik, kemudi yang lebih gesit, serta pengereman yang lebih cepat merespons. Tidak heran, mobil ini sering dimanfaatkan dalam kompetisi balap pada masa itu.

Incaran Kolektor Dunia

Jaguar E-Type Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” tahun 1961 sangat diminati oleh para penggemar mobil klasik di berbagai belahan dunia karena beberapa alasan:

  1. Kelangkaan:E-Type “Semi-Lightweight” dibuat dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga menjadi barang yang langka dan mewah.
  2. Sejarah Balap:Mobil ini memiliki latar belakang balap yang kaya, sering kali digunakan dalam berbagai kompetisi balap yang prestisius.
  3. Desain Ikonik:Desain E-Type yang menarik dan tidak pernah kehilangan pesonanya menjadikannya sebagai simbol otomotif.
  4. Performa Tinggi:Kemampuan E-Type “Semi-Lightweight” yang luar biasa pada zamannya membuatnya menjadi mobil sport klasik yang sangat diminati.

Harga untuk Jaguar E-Type Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” tahun 1961 dalam kondisi baik bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan dolar AS saat lelang. Harga ini menunjukkan nilai historis, kelangkaan, serta keindahan kendaraan tersebut. Pada Mei 2025, sebuah mobil Jaguar E-Type Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” Roadster 1961 terjual dengan harga 136.850 poundsterling. Bahkan, ada versi replikanya yang terjual hingga 151.886 poundsterling.

Jaguar E-Type Series 1 3.8 “Semi-Lightweight” tahun 1961 merupakan karya luar biasa dalam dunia otomotif yang menggabungkan desain legendaris, kinerja luar biasa, serta sejarah balap yang kaya. Kelangkaannya membuatnya menjadi incaran para kolektor global yang menghargai nilai historis dan keindahan mobil klasik. Bagi penggemar otomotif, memiliki E-Type “Semi-Lightweight” adalah mimpi yang menjadi nyata.

Exit mobile version