Indeks

Bank Mulai Turunkan Bunga Kredit Saat BI Rate Menurun

Lintaskriminal.co.id -.CO.ID – JAKARTA.Beberapa bank mulai mengurangi bunga kreditnya seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate yang telah turun lima kali sejak September 2024 dari 6,25% menjadi 5,00% pada Agustus 2025.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, tingkat bunga kredit pada Juli 2025 mulai menunjukkan penurunan. Rata-rata bunga kredit pada Juli 2025 sebesar 9,15%, lebih rendah dibandingkan bunga kredit bulan sebelumnya yang mencapai 9,16%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae juga menyatakan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate menjadi 5% pada Agustus 2025 diikuti dengan penurunan tingkat bunga kredit perbankan.

OJK mencatat, dibandingkan tahun sebelumnya, rata-rata tingkat bunga kredit rupiah pada Juli 2025 mengalami penurunan sebesar 36 basis poin (bps) untuk kredit investasi dan turun 20 bps untuk kredit modal kerja.

Dian menambahkan, secara umum, penurunan suku bunga BI akan diikuti dengan penurunan suku bunga pinjaman setelah jangka waktu tertentu.

Oleh karena itu, tingkat bunga kredit perbankan diperkirakan akan terus menurun sebagai respons terhadap penurunan suku bunga BI pada tahun 2025.

Selain itu, dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga global pada Triwulan 4 tahun 2025, OJK menganggap masih ada kemungkinan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut,” ujar Dian dalam jawaban tertulisnya, dikutip Kamis (11/9/2025).

Namun, menurut Dian, penurunan bunga di setiap bank akan bergantung pada strategi dan struktur biaya masing-masing institusi, khususnya terkait dengan biaya dana (Cost of Fund/CoF). Bank perlu mengatur strategi pendanaan mereka, khususnya dalam meningkatkan proporsi dana yang murah, agar dapat menciptakan ruang untuk menurunkan bunga kredit.

Beberapa bank seperti PT Bank Tabungan Negara (BTN) juga memastikan bahwa bunga kreditnya telah diturunkan seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Yang jelas sudah mulai turun. Terus kita dorong agar terus turun hingga akhir tahun. Kami telah mengambil keputusan dua kali melalui Alko (asset and liabilities committee), yaitu menurunkan suku bunga dana rate,” ujar Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu.

Namun, BTN diungkapkan tidak mampu menurunkan suku bunga KPR subsidi lebih lanjut karena telah ditentukan sebesar 5% oleh pemerintah. “BTN memang yang terbesar di sana. Jika untuk yang komersial dan korporasi sudah lama berada di tingkat digit tunggal,” katanya.

Sementara untuk KPR non-subsidi, tiga hingga lima tahun pertama BTN dianggap memberikan suku bunga yang rendah, turun dari sebelumnya 3% menjadi 2,65%.

“Sebenarnya kita memiliki program hari ini dengan tingkat 2,65% setelah menggunakan suku bunga baru. Suku bunga tetap selama 3 tahun. Akibatnya, suku bunga tetap semakin menurun, dan perusahaan serta komersial sudah mencapai angka di bawah sepuluh. Hal-hal seperti ini yang terus kita kejar dalam waktu mendatang,” tambahnya.

Kepala Divisi Keuangan dan Strategi BTN Nofry Rony menambahkan, sejak Bank Indonesia beberapa kali menurunkan suku bunga acuan, pihaknya mengklaim telah melakukan penyesuaian terhadap bunga kredit, khususnya bunga promosi yang kini telah diturunkan menjadi 2,65% dari sebelumnya yang masih di atas 3%.

Menurutnya, bagi bank itu sendiri, beberapa hal yang diperhatikan dalam upaya menurunkan tingkat bunga kreditnya, selain suku bunga acuan, BTN juga mempertimbangkan strategi bank dalam mendorong pertumbuhan kredit, strategi bank dalam menghadapi persaingan, serta tentu saja berkaitan dengan struktur biaya dana dari bank tersebut.

“Karena suku bunga acuan mengalami penurunan, tentu harapan kita adalah suku bunga deposito juga akan turun, sehingga kita dapat menurunkan suku bunga kredit,” tambahnya.

PT Bank Mandiri menyatakan telah menyesuaikan kredit berbasis tingkat acuan sesuai dengan arahan penurunan BI Rate. Transmisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi likuiditas industri, struktur biaya dana (cost of fund), serta komunikasi terhadap pelanggan. Portofolio kredit yang secara langsung merujuk pada BI Rate hanya mencakup bagian kecil dari keseluruhan portofolio.

Penurunan suku bunga BI diperkirakan mengurangi yield kredit sekitar 10–15 bps pada tingkat portofolio. Namun, dampaknya terhadap pendapatan bunga relatif kecil dan dapat diatasi dengan strategi peningkatan proporsi kredit ritel dan UMKM sambil menjaga keseimbangan portofolio wholesale.

Kepala Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa penyesuaian ini menjadi tanda baik bagi kalangan bisnis.

“Bank Indonesia telah memberikan arah yang strategis. Kami di Bank Mandiri siap memperkuat kemitraan dengan otoritas moneter melalui pertumbuhan kredit yang sehat, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pelaku usaha. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk terus mendukung perekonomian nasional,” kata Novita.

Kepala Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, M.Ashidiq Iswara menyampaikan, bahwa penyesuaian suku bunga kredit dan tabungan akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas, pergerakan pasar, serta kebijakan moneter.

“Bank Mandiri akan mempertahankan peran intermediasi yang sehat dan selektif, khususnya dalam mendukung sektor produktif yang berfokus pada penguatan ekonomi rakyat,” katanya.

Sementara Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, suku bunga kredit belum mengalami penurunan yang signifikan karena biaya dana belum benar-benar menurun.

“Suku bunga kredit Bank CIMB belum mengalami penurunan yang signifikan karena biaya dana masih belum benar-benar menurun. Kemungkinan baru akan terlihat pada kuartal keempat,” katanya.

Menurutnya, likuiditas perbankan masih terbatas sehingga biaya dana baru belum menunjukkan kestabilan, dan penyesuaian suku bunga kredit akan mengikuti perkembangan likuiditas yang semakin membaik.

Exit mobile version