Indeks

Wujudkan Cita- Cita Ade Rezki Pratama Dukung Generasi SMA Negeri 1 Banuahampu Raih Impian

AGAM, lintastiga.com – Anggota DPR-RI Ade Rezki Pratama dan Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) Mengadakan temu ramah dalam Komunikasi Informasi Dan edukasi Bersama tokoh masyarakat, tentang produk obat dan makanan serta kosmetik di Gedung Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Banuahampu. Minggu (20/11/22).

Kehadiran Ade Rezki Pratama selaku anggota DPR-RI dan Kepala Balai Besar Pom dipadang Drs.Abdul Rahim Apt.Msi serta Kepala Loka Payakumbuh
Iswadi S Farm .Apt disambut hangat oleh Niniak Mamak,Alim Ulama,Cadiak Pandai ,Bundo Kanduang, Para pemuda-pemudi dengan penampilan tari Pasambahan yang dibawakan murid SMA 1 Banuahampu.

Ade Rezki Pratama dalam sambutannya mengatakan, selain dalam rangka kegiatan sosialisasi komonikasi dan edukasi keamanan makanan dan obatan, tapi ini adalah salah satu bagian dari silaturahmi kita bersama.

Sebagaimana diketahui SMA Negeri 1 Banuahampu sekarang sudah banyak peminatnya sehingga sarana dan prasarana fasilitas-pengajar terbatas.

“Dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama dan tanggung jawab kita sendiri untuk dapat mencairkan dan menyampaikan kebutuhan dalam mencerdaskan anak bangsa,” ucap Ade.

Legislator DPR RI ini menjelaskan, dilansir data World Population Review 2022, tingkat kecerdasan generasi kita dalam survei dari total 199 negara di dunia, Indonesia dengan IQ kecerdasan dengan rangking ke-130 karena dipersempit wilayahnya di Tingkat Asia Tenggara.

“Sehingga tingkat kecerdasannya menepati angka 78% dengan urutan ke 10 dari negara – negara Asia Tenggara baiknya,” terangnya.

Indonesia lebih baik satu tingkat dari pada anak- anak di negara Timur Leste, dan satu tingkat lebih rendah dari peringkat 9 ditempati anak- anak negara Laos.

“Sehingga proses ajar mengajar yang baik untuk mengejar ketertinggalan, Kami mensupor SMA Negeri 1 Banuahampu dari generasi yang luar biasa agar kelak menjadi pemimpin- pemimpin di Indonesia ini,” harapnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.

“Selain KIE kepada warga, Ia berharap agar konsumen dapat mengawasi dan menjadi konsumen yang cerdas hingga dapat memilih produk-produk yang dipergunakan dan dikonsumsi,” imbuhnya.

Sebagaimana kasus yang saat ini menjadi topik hangat dikalangan Masyarakat yakni gagal ginjal akut yang disebabkan oleh mengkonsumsi obat deman penurun panas berbentuk sirup yang tercemar zat etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE) melebihi ambang batas aman.

” Maka ini menjadi salahsatu yang dicermati secara bersama, Orang tua semakin bijak dalam memilih dan mengkonsumsi hal- hal terkait,”lanjut Komisi lX DPR RI.

Dimana produsen- produsen yang tidak bertanggungjawab menjual dagangannya dengan mencampurkan bahan-bahan yang berkualitas rendah untuk obat- obatan dan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.

“Sehingga BPOM bertugas melakukan pengawasan terhadap obat dan pangan tersebut,” pungkasnya.

Kepala Balai Besar POM di Padang
Drs. Abdul Rahim, Apt., M.Si. mengatakan pihaknya sebagai mitra kerja DPR RI bertugas memberikan edukasi dan informasi terhadap peredaran makanan obat dan kosmetik yang kerap luput dari perhatian masyarakat.

“BPOM sebagai instansi vertikal milik pemerintah memiliki tugas pengawasan, masih banyak warga yang kurang peduli dan awas terhadap budaya konsumsinya, banyak yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” kata Abdul Rahim.

Ia menjelaskan, sebelum beredarnya maka BPOM bertugas melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, Pengawasan Sebelum Beredar, Pengawasan Selama Beredar sebelum produk dijual mesti diteliti dulu, dan baru dikeluarkan izin keluarnya.

“Seperti hanya termakan bujukan iklan kemasan, namun ketika dikonsumsi akan merusak tubuh, korban paling banyak biasanya remaja yang mudah sekali membeli produk sesuka hati,” tutupnya.

Kepala Loka BPOM Payakumbuh
Bapak Iswadi S Farm .Apt sebagai narasumber mengatakan, kesediaannya dalam mendampingi para pelaku usaha dalam cara membuat, memproduksi barang higienis sehingga mendapatkan registrasi sertifikat halal.

“Ada 5 produk yang saat ini masuk dalam pengawasan makanan diataranya, makanan yang sudah dikemas, Kosmetik, obat tradisional dan jamu, suplemen kesehatan, dan obat- obatan. Kelima produk tersebut menjadi kebutuhan pokok bagi kita semua,” jelas Iswadi.

“Alhamdulillah di Kecamatan Banuhampu sudah memiliki produk hasil pertanian prima dari Dinas Pertanian,” katanya.

Dan ini merupakan suatu kemajuan, namun sangat penting bagi kita, karena hasil olahan berasal dari bahan baku yang digunakan untuk mengolah produk rata- rata residu pestisidanya tinggi. Pestisida merupakan racun yang mesti dihindari.

” Kami berharap untuk produk- produk pertanian ini dapat diurus Prima 1, Prima 2 dan Prima 3 agar aman dalam pengolahan,” harapnya.

BPOM selain menindak produk yang menyalahi aturan, juga melakukan penelitian di laboratorium yang sudah terferivikasi dan diakui hingga luar negeri.

(Nia)

Penulis: NiaEditor: Redaksi
Exit mobile version