Kampar Lintastiga.com- Muhammadiyah berkontribusi besar terhadap pendidikan, kesehatan maupun dalam sosial kemasyarakatan, hal tersebut telah diajarkan oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan puluhan tahun silam, semoga ini terus dapat kita lanjutkan perjuangan beliau.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Sekda Kabupaten Kampar Ramlah SE, M.Si disaat memberikan sambutan pada acara pengukuhan pengurus Muhammadiyah dan Aisyah Kabupaten Kampar periode 2022-2027 di gedung Mahligai Bungsu Bangkinang Kota, Jum’at siang (1/9).
Diterangkan lebih lanjut oleh Ramlah, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia, telah banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan maupun dalam mengisi kemerdekaan.
Diera digital saat ini, organisasi harus cerdas agar bisa menjadi organisasi tetap terdepan di Kampar sebagai negeri Serambi Mekkah, harapan ini kami titipkan ke Muhammadiyah. Terus benahi organisasi, silaturrahmi dan berikan kontribusi, mari bersama dalam membangun negeri.
Ramlah juga menyatakan, Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen untuk bersama-sama tokoh agama, alim ulama, ninik mamak dan tokoh masyarakat secara bergotong royong, bahu membahu dalam membangun Kabupaten Kampar.
Kesuksesan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam mensejahterakan masyarakat dan memajukan pembangunan tidak terlepas dari dukungan para ulama khususnya di Kabupaten Kampar.
“Kebersamaan yang terjalin selama ini dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat menciptakan Kampar yang aman, sejuk, damai dan nyaman,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul, Mu’ti, M, Ed dalam sambutannya mengatakan, gerakan Muhammadiyah kolaboratif dengan banyak lakukan pembaharuan /Tajdid, Nahi mungkar terus di tegakkan, Muhammadiyah adalah bagian dari pendiri Negara, maka saatnya kita mengisi Indonesia.
Seperti kita ketahui, bahwa masalah keumatan belakangan ini terus berkembang dan sangat kompleks. Sehingga memerlukan solusi-solusi keagamaan yang progresif dan berwawasan masa depan. Apalagi masalah-masalah tersebut masuk dalam area yang menjadi domain para ulama sebagai ahlinya.
Disinilah ulama dan cendekiawan dituntut hadir memberikan solusi agar keberagaman umat tidak mengalami stagnasi yang dapat mengancam masa depan umat, terangnya. (Yal)