Indeks

Debit Air Danau Semakin Tinggi, Masyarakat Datangi PLTA Maninjau Minta Tutup Bendungan Dibuka

Kab. Agam, Lintastiga – Kelompok masyarakat dari salingka danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat melakukan aksi dengan mendatangi perkantoran Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau, Senin sore 8 Desember 2025.

Dalam kegiatan tersebut masyarakat meminta kepada pihak Managemen PLTA Maninjau untuk segera membuka penutup  bendungan (DAM) mengingat debit air danau Maninjau sudah semakin tinggi dan meluap sampai merugikan warga salingka danau.

Perwakilan pemuka masyarakat dalam aksinya telah berdialog dengan berapa pimpinan mewakili Managemen dan menyampaikan keluhan agar permintaan dari masyarakat untuk segera dilakukan tindakan, dan air Danau Maninjau bisa berkurang dan masyarakat Salingka Danau tidak terdampak dan mengalami kecemasan.

Sebelumnya, meluapnya air Danau Maninjau lantaran akibat curah hujan tinggi sudah sejak hampir dua minggu ini dan juga telah mengakibatkan bencana tanah longsor dan banjir bandang diwilayah itu serta membuat debit Air di Danau Maninjau meluap.

Akibat dari peristiwa ini sawah, ladang, beberapa rumah warga dan bahkan rumah ibadah pun ikut terendam karena debit air Danau Maninjau semakin tinggi tidak seperti biasa. Dan banyak masyarakat setempat mengalami sakit dan juga ada yang telah mengungsi karena rumahnya tidak bisa ditempati karena air sudah masuk sampai ke rumah.

Forum Komunikasi Petani dan Pedagang Salingka Danau Maninjau Irzal yang didampingi Januar Hendri yang ikut bersama kelompok masyarakat dalam aksi ini menjelaskan bahwa dia meminta untuk segera dibukakan penutup bendungan yang berada di Muko-muko Danau Maninjau.

” Kita meminta kepada pihak PLN membuka Penutup bendungan PLTA Maninjau dan mengatur volumenya agar debit air di Salingka Danau Maninjau bisa cepat menyusup dan warga yang terdampak bisa beraktivitas seperti biasa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia berharap segera dilakukan mengingat cuaca hujan sampai saat ini masih tinggi mengguyur daerah Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.

” Ditakutkan kalau ditunda-tunda, maka akan berdampak besar bagi masyarakat Salingka Danau Maninjau dan semuanya bisa terjadi bencana yang lebih besar. dan jiwa masyarakat saat ini sangat terancam,” ucapnya

Selanjutnya mengatakan, kalau tidak segera dilaksanakan permintaan masyarakat ini pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar untuk menuntut pimpinan PLTA Maninjau yang semestinya juga ikut bertanggung jawab dalam keselamatan jiwa masyarakat di Salingka Danau Maninjau.

” ini menyangkut nyawa masyarakat banyak yang harus cepat tanggap, jangan sampai masyarakat bertindak lebih keras dan membawa masa yang lebih besar baru ditanggapi dan bertindak,” ulasnya.

Diakhir pembicaraan masyarakat yang tergabung dalam aksi ini terus mendesak pihak PLTA Maninjau dan mengancam akan membawa alat berat kalau permintaan tidak segera dipenuhi.

” untuk sementara waktu setelah didesak, permintaan masyarakat sudah dipenuhi pihak terkait, dengan membuka penutup bendungan baru setinggi 5 cm. Kita dari masyarakat masih belum puas atas tindakan ini, jadi akan terus memantau setiap hari dari tindakan pembukaan pintu air itu. Kalau masih lambat berkurangnya debit air, maka akan didesak kembali pihak PLTA nya,” pungkasnya.

Sementara, dalam pertemuan dan langsung turun ke lokasi bendungan PLTA Maninjau, Khairul Anas bidang K3 keamanan dan Lingkungan bersama Afrizal Nurfi Bidang Teknis, sesuai arahan pimpinan langsung menanggapi permintaan masyarakat yang mendatangi perkantoran PLTA tersebut.

Mereka bersama masyarakat langsung berada dilapangan untuk bersama-sama membuka Penutup Bendungan dan mengatur Volumenya serta berjanji dan bersepakat untuk terus memantau kondisi dilapangan.

” Hari ini petugas lapangan baru secara bertahap membuka penutupan bendungan sekitar 5 cm, dan akan dilihat perkembangan selanjutnya. Kalau masih mengalami peluapan air danau maka petugas akan menambah pembukaannya demi semuanya kita terus berupaya untuk yang terbaik,” imbuhnya kepada awak media.

Pewarta : Honest  

Exit mobile version