Indeks
Tekno  

3 Keterampilan Tak Tergantikan oleh AI, Ini Dia!

10drama.com –Pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat menimbulkan kekhawatiran masyarakat mengenai hilangnya beberapa pekerjaan di masa depan.

Banyak tugas administratif dan masalah teknis kini telah digantikan oleh kecerdasan buatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap AI yang berpotensi mengurangi kesempatan kerja.

Namun, sejumlah ahli teknologi dan ilmuwan menyatakan bahwa terdapat beberapaskillatau keterampilan manusia yang rumit, bahkan mungkin tidak mungkin digantikan oleh AI.

Keterampilan ini tidak hanya melibatkan kemampuan teknis, tetapi juga aspek manusia yang bersifat khas.

Lalu, keterampilan apa saja yang dimiliki manusia yang tidak bisa digantikan oleh AI?

Rasa ingin tahu manusia

Dikutip dari Business Insider, Selasa (6/5/2025), ilmuwan kecerdasan buatan terkenal sekaligus dosen di California Institute of Technology, Anima Anandkumar, memberikan saran kepada pemuda yang khawatir tentang masa depan, yaitu selalu mengasah rasa ingin tahu.

“Saya menganggap salah satu pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh AI adalah kemampuan untuk memiliki rasa ingin tahu dan mengejar tantangan yang rumit,” kata Anima.

“Maka, bagi generasi muda, saran saya adalah jangan takut terhadap AI atau khawatir tentang keterampilan apa yang perlu dipelajari agar tidak digantikan, tetapi tetaplah berada di jalur yang dipandu oleh rasa ingin tahu,” tambahnya.

Diketahui bahwa Anandkumar pernah menjabat sebagai direktur riset AI tingkat senior di Nvidia dan ilmuwan di Amazon Web Services. Ia meninggalkan pekerjaannya di sektor swasta pada tahun 2023 untuk kembali berkecimpung di dunia pendidikan akademis.

“Jangan khawatir terhadap AI. Manfaatkannya sebagai alat untuk meningkatkan rasa penasaran, belajar keterampilan baru, ilmu yang baru, dan lakukan dengan cara yang jauh lebih menarik,” tambahnya.

Kemampuan empati, visi jangka panjang, serta tujuan strategis

Dikutip dari The Economic Times, Sabtu (2/8/2025), Sridhar Vembu, CEO Zoho Corporation, menyatakan bahwa meskipun perkembangan AI sangat pesat, teknologi ini masih kurang memiliki empati, penilaian, serta visi jangka panjang yang biasanya dimiliki oleh manusia.

Menurutnya, teknologi tersebut memiliki kelemahan yaitu kemampuan pemahaman konteks.

Kemampuan tersebut mencakup pemahaman terhadap tujuan strategis, pemahaman akan masalah pelanggan, serta keterbatasan yang ada di antara berbagai fungsi.

Ia menyampaikan bahwa manusia sebagai insinyur memiliki tugas untuk merancang, memperluas skala, serta berinovasi terhadap AI dengan tanggung jawab.

“Tanpa pengawasan manusia, model AI yang canggih juga bisa berkembang menjadi bias, ketidakefisienan, atau celah keamanan,” katanya.

Oleh karena itu, fungsi manusia tetap sangat penting, tidak hanya dalam memanfaatkan AI, tetapi juga dalam mengarahkan dan memastikan penggunaannya dengan tanggung jawab.

Pemikiran interdisipliner

Dikutip dari Business Insider, CEO Autodesk Andrew Anagnost menekankan perlunya pendekatan lintas bidang dalam menghadapi perkembangan teknologi AI yang pesat.

Menurutnya, bila AI sudah mampu menulis kode, maka keterampilan yang lebih penting bagi manusia adalah kemampuan memahami konsep berpikir sistem dan menghubungkan berbagai bidang ilmu.

Anagnost memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang teknik penerbangan serta ilmu komputer, keduanya menjadi dasar yang kuat untuk pendekatan lintas disiplin.

Ia mengakui bahwa memahami suatu bidang secara mendalam sangat penting, tetapi menilai bahwa keahlian yang terlalu spesifik kurang berguna di dunia kerja saat ini, kecuali bagi mereka yang berkeinginan menjadi peneliti murni.

Di tengah perkembangan AI yang mampu menguasai keterampilan teknis tertentu, Anagnost berpendapat bahwa memahami berbagai bidang ilmu pengetahuan serta terlibat dalam merancang dan menentukan cara kerja suatu produk akan semakin relevan.

Ia menyampaikan, manusia perlu menjalankan peran sebagai pengatur kreatif yang mengarahkan dan mengelola output dari sistem AI.

Exit mobile version